Mohon tunggu...
Rizki Maulidin
Rizki Maulidin Mohon Tunggu... -

Seorang anak muda yg mulai gemar menulis dan membaca !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

nasionalisme kontemporer

13 Februari 2012   12:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:42 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nasionalisme kontemporer

Catatan kiri 3


terserahlah untuk siapun yang membaca tulisan ini kalian mau berangapan saya tidak nasionalisme ataupun apalah itu yang terpenting saya hanya ingin berbagi pemikiran saya terhadap kecenderungan yang ada di negara sakit ini !! terkadang saya tertawa ketika beribu-ribu orang berdatangan ke stadion gelora bung karno dan mencoret-coret muka mereka seperti badut untuk mendukung timnas

terkadang saya tertawa ketika saya lihat beribu-ribu orang di jejaring social memulai update status untuk memberikan dukungan kepada timnas dengan kata2 yang mungkin di rangkai dengan memerlukan beberapa menit terkadang saya tertawa ketika berjuta-juta orang mulai menyanjung timnas di atas angin dan mulai mencaci ketika mulai terpuruk hahahahah itu adalah salah satu contoh nasionalisme kontemporer !!! yep ! sah-sah saja untuk memberi dukungan kepada timnas namun di sayangkan rasa nasionalisme itu tak diukur dari dukungan itu atau teriakan anda ketika memberi dukungan ataupun mendali emas.

Sebenar nya apalah arti sebuah mendali emas kalo kalian tidak menjaga ekologi negara kita sendiri Apakah mendali emas akan menyelamatkan negara kita ketika ekologi negara kita hancur dan bencana mulai berdatangan ? Andai antusiasme masyarakat kita sama seperti mendukung timnas di dalam hal menjaga ekologi mungkin negara kita akan tetap indah dan bisa menetralisir para antek2 busuk kapitalis !! Hah Satu contoh dimana ya masyarakat kita ketika kasus BIP (bali internasional park) akan di buat oleh para antek2 kapitalisme yang hanya untuk uang semata tanpa memperdulikan keindahan ekologi bali itu sendiri Kemana masyarakat kita ?

Hanya sibuk dukung timnas atau hanya sibuk memukuli copet2 pasar !!! IRONIS Coba bayangkan ketika ekologi negara kita hancur dan ketika sawah menjadi gedung2 dan pabrik2 dan ketika kita tak pernah mendapatkan udara yang bersih lagi Mungkin anak ataupun cucu kita nanti takan pernah merasakan apa yang pernah kita rasakan di masa kecil kita ketika hembusan udara masih segar dan kita masih bisa melihat pemandangan indah di pematang sawah dll. Maka dari itu jadikan bumi kita menjadi sahabat baik kita dengan cara menjaga ekologi nya mulai dari hal yang paling kecil !!!!

@cuno_go (twitter)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun