Kemenangan Portugal 1-0 atas tuan rumah Prancis dalam final Piala Eropa 2016 menyisakan cerita tentang cedera dini yang menimpa Cristiano Ronaldo (CR7).
Cedera yang didapati CR7 usai dihantam Dimitri Payet itu memang sejenak mengambil atensi laga cukup banyak.
Orang-orang terhenyak dan menyadari sekaligus sedih bahwa panggung final Piala Eropa itu kehilangan salahsatu actor utamanya.
Ibarat pementasan sandiwara, tokoh utamanya terlalu cepat mati di awal cerita.
Kehilangan terbesar jelas dirasakan oleh Portugal.
Dengan koleksi 3 gol sampai laga final, CR7 memang tidak sehebat yang diharapkan jika merujuk pada perfoma gila-gilaan yang ditunjukkannya kala berseragam Real Madrid.
Namun 3 gol mantan pemain Manchester United dan Sporting Lisbon itu sulit dipungkiri sangat berharga bagi tim nasional negaranya.
Dua gol CR7 menolong Portugal menahan imbang Hongaria dan lolos sebagai salahsatu tim peringkat tiga terbaik.
Kala melawan Kroasia, satu tembakannya yang mental menjadi jalan bagi Quaresma mencetak gol kemenangan.
Puncaknya kala CR7 mencetak 1 gol dan 1 assist ketika Portugal menundukkan Wales 2-0 di semifinal.
Maka, ketika CR7 harus mengakhiri laga di menit ke 25, Portugal tampak sangat terpukul, harapan juara seperti memudar.