Terjawab sudah teka-teki seputar masa depan Luis Enrique di Barcelona.
Manager yang memberikan treble winner La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions di musim perdananya bersama Barcelona ini mengumumkan keputusannya untuk berhenti menangani Messi dkk per akhir musim ini.
Keputusan yang terbilang mengejutkan karena meski Barcelona menjalani Liga Champions musim 2016/2017 tidak mulus tetapi performa Barca di La Liga dan Copa Del Rey masih menjanjikan raihan trofi juara.
Bagaimanapun juga profil Enrique masih dianggap pantas menangani deretan bintang Barcelona sehingga keputusan pengunduran dirinya ini lantas memunculkan tanya tentang siapa pengganti yang pantas untuk menduduki posisi yang ditinggalkannya.
Dalam 10 tahun terakhir Barcelona sendiri sudah dua kali mengalami momen pergantian sosok krusial di kursi manager saat Frank Riijkard dan Pep Guardiola, dua sosok yang memegang peran penting atas kejayaan Barca sejak 2006 hengkang.
Dimulai ketika Barcelona era Rijkaard tahun 2003 – 2008 berakhir, Barcelona saat itu dihadapkan pada dua pilihan antara Jose Mourinho atau Pep Guardiola.
Dua sosok yang tidak asing bagi warga Catalan karena pernah bekerja bersama di Barcelona sebagai pemain dan Asisten Pelatih.
Manajemen Barca saat itu akhirnya memilih Pep Guardiola, sosok yang juga memiliki riwayat sebagai pelatih tim junior Barca.
Keputusan yang tepat karena Pep kemudian menjelma menjadi salahsatu manager terbaik Barca bahkan mungkin yang terbaik sepanjang sejarah klub Catalan itu.
Selama periode 2008 – 2012 menangani Barca, Pep memberikan 3 gelar La Liga dan masing-masing 2 trofi Liga Champions, Copa Del Rey, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antara Klub.
Maka ketika Pep memutuskan berhenti dari posisi Manager Barca, klub tersebut mencegah perubahan yang terlalu drastis dengan meneruskan tongkat estafet kepelatihan pada asisten Pep, Tito Vilanova.