Sempat berjalan mulus di musim perdana dan kedua, MU di tangan Mourinho memburuk di musim ketiga yang kemudian berujung pada pemecatan kedua dalam karier manajerial Jose Mourinho. Sesuatu yang tampaknya membuat Mourinho menyimpan ambisi untuk kembali ke Liga Inggris dan membuktikan bahwa dirinya belum habis.
Mungkin ini juga alasan mengapa Mourinho tidak menyeriusi rumor dirinya menangani Bayern Munchen di Bundesliga. Masih ada hutang yang belum lunas, unfinished business di Liga Inggris yang harus dituntaskannya. Lalu kenapa Spurs? Yah sederhana saja, karena klub ini yang sedang buka lowongan.
Kemudian, apakah dengan Spurs yang terkenal ketat dalam urusan belanja pemain bisa berjalan seiring sejalan dengan Jose Mourinho yang dikenal doyan belanja pemain? Saya berpikir fans Spurs sebaiknya jangan terburu-buru menilai Mourinho tidak bisa berbuat apa-apa tanpa sokongan dana besar.
Perhatikan kala Mourinho membawa klub seperti Porto menjadi juara Liga Champions 2004. Materi pemain klub Portugal itu hampir sama karakternya dengan skuad Spurs saat ini yaitu penuh talenta tanpa bintang bernama besar.
Atas dasar ini, pendukung Spurs bolehlah mulai menaruh harapan bahwa Mourinho masih ingat bagaimana caranya menjadikan Porto klub hebat di Portugal dan Eropa lalu menerapkannya kepada Harry Kane dkk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H