"Anda tidak dapat memenangkan apapun dengan sekumpulan bocah" demikian sindiran Alan Hansen sehari setelah MU kalah dari Aston Villa. Kekalahan itu terjadi pada laga perdana MU di Liga Inggris musim 1995/1996 setelah musim sebelumnya MU yang telah menjelma menjadi klub papan atas Inggris harus menelan kecewa karena finis di bawah sang juara Blackburn Rovers.
Alan Hansen sendiri saat itu adalah seorang Komentator dan Pengamat Sepakbola terkenal di era 90-an sehingga komentarnya akan kekalahan MU menjadi sorotan. Alex Ferguson memang memainkan sejumlah pemain belia seperti David Beckham, Gary Neville, Phill Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes di markas Aston Villa. Nama-nama yang saat ini melegenda tetapi kala itu mereka hanyalah remaja yang masih terdengar asing namanya.
Alex Ferguson sejatinya terpaksa menurunkan mereka karena sejumlah pemain kunci seperti Andy Cole, Steve Bruce dan Eric Cantona tidak dapat dimainkan. Kondisi makin rumit karena para pemain bintang musim lalu seperti Paul Ince, Mark Hughes dan Andrei Kanchelskis sudah hengkang ke klub lain.
Kembali ke komentar Alan Hansen. Entah karena Alan Hansen adalah eks pemain Liverpool era 1980an atau bukan, faktanya Fergie tidak mengubris sindiran itu dan terus saja memainkan David Beckham dkk sepanjang musim 1995/1996. Fergie seakan termotivasi ingin menjawab sindiran tersebut.
Benar saja, pilihan "beresiko" Fergie berbuah manis. Pada akhir musim MU tidak hanya memenangkan gelar juara Liga Inggris tetapi juga meraih trofi Piala FA alias Double Winner. Sindiran Alan Hansen dijawab Fergie dengan telak karena "bocah-bocah" yang tadinya diremehkan turut berkontribusi pada raihan prestasi Double Winner sebagai tulang punggung tim dan bukan sekedar penghangat bangku cadangan.
Kumpulan remaja belia bernama Beckham, Butt, Scholes sampai Neville Bersaudara mendadak tenar sebagai pemain andalan MU dan mendapat julukan "Fergie Babes". Kelak pemain-pemain ini pula yang berjasa besar pada raihan Treble Winner 1999.
Kini bersama Ole Gunnar Solksjaer, romantika akan kejayaan Fergie Babes tampaknya tengah berusaha dihidupkan kembali. Indikasinya terlihat dari pergerakan MU dibawah komando Ole dalam bursa transfer jelang musim 2019/2020.
MU yang akan memulai musim penuh perdana bersama Ole mengamankan sejumlah tenaga muda potensial dalam proses pembentukan tim. Dimulai dari perpanjangan kontrak Marcus Rashford sampai tahun 2023. Tentu bukan rahasia lagi bahwa anak muda berusia 21 tahun ini sudah lama digadang-gadang sebagai striker masa depan MU.
Preferensi Ole Gunnar Solksjaer pada anak muda makin tampak dengan melihat dua rekrutan baru MU sejauh ini. Ole mendatangkan Daniel James dan Aaron Wan Bissaka, dua pemain muda yang entah kebetulan atau tidak, sama-sama berusia 21 tahun seperti Marcus Rashford.
Selain kesamaan usia dengan Rashford, duo Daniel James dan Aaron Wan Bissaka juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama tidak begitu dikenal. Jujur saja, siapa diantara anda yang baru mengetahui perihal keduanya hanya setelah gabung MU dan sebelumnya tidak tahu banyak mengenai mereka?
Ole bak tidak peduli dengan sejumlah tanya atas pilihannya pada pemain non bintang untuk memperkuat MU. Faktanya, ketika nama Daniel dan Aaron resmi bergabung ke Old Trafford barulah publik pencinta sepakbola terbuka matanya bahwa ada anak muda hebat yang selama ini tidak terekspos media secara masif.