Setali tiga uang, manajemen klub pun menyatakan siap untuk memperpanjang masa bakti pria Italia itu di King Stadium.
Kepergian N’ Golo Kante , gelandang andalan mereka ke Chelsea tidak sampai menciptakan bedol desa karena beberapa pemain kunci tetap bertahan untuk merajut kisah manis lain bersama Ranieri.
Jamie Vardy, Riyad Mahrez, Wes Morgan dan Kasper Schemeichel memilih tetap berada di kubu The Foxes.
Musim baru dimulai dengan konfirmasi target Ranieri untuk setidaknya membawa Leicester berada di zona Eropa atau paling buruk berada dalam 10 besar klasemen.
Meski bertatus juara bertahan, Ranieri cukup realistis bahwa pada musim yang baru klub-klub lawan akan lebih mewaspadai anak asuhnya sehingga perjalanan fantastis musim 2015/2016 sangat sulit untuk diulangi.
Ranieri dan tim sesungguhnya sudah memulai musim 2016/2017 dengan cara pandang yang tepat yaitu tidak jumawa sekaligus bisa mengukur diri terhadap potensi pencapaian di akhir musim.
Namun kenyataan kemudian tidak selalu berjalan sesuai rencana.
Leicester memang mendapati musim berjalan lebih berat sesuai prediksi mereka namun tentu berada di posisi 17 alias menjadi calon klub yang terdegradasi saat musim sudah memasuki akhir Februari tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Posisi 10 besar yang jadi target Ranieri jauh panggang dari api.
Berbagai macam formasi mulai dari 4-4-2 yang jadi andalan musim lalu sampai 4-2-3-1 dan 4-3-1-2 dijajal pria berjuluk The Tinkerman ini.
Apa daya, Leicester tidak pernah sanggup mengulang performa menakjubkan musim sebelumnya.