Mohon tunggu...
Rizki Kurnia
Rizki Kurnia Mohon Tunggu... -

fun, energic, romantic

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengingat Kisah Seru Bermain Petak Umpet

21 Oktober 2011   06:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

url: http://gamesisort.blogspot.com/2011/10/mengingat-kisah-seru-bermain-petak.html Sempat terngiang dibenak saya pengalaman semasa kecil ketika saya melihat sekelompok anak-anak ditaman dekat rumah saya sedang bermain petak umpet. Mereka berlarian mencari tempat untuk bersembunyi dengan penuh tawa. Melihat tingkah laku mereka membuat saya teringat masa-masa tahun 90’an, waktu saya tinggal di kampung ibu saya didaerah jawa tengah. Pada saat itu disana masih banyak terdapat kebun-kebun dengan pohon-pohon yang tinggi menjulang dan juga rindang. Saya sering sekali bermain permainan tradisional seperti itu karena pada saat itu masih banyak lapangan yang luas untuk bermain anak-anak dan juga bermain permainan tradisional ini lebih menyehatkan tubuh karena fisik kita juga ikut bermain.

Pada saat itu saya bermain petak umpet dengan para sepupu dan teman-teman saya dikampung. Kami biasanya bermain pada sore hari setelah jam tidur siang. Saat itu yang menjadi penjaga atau penghitung adalah sepupu saya. Saya sempat bingung karena sepupu saya menghitung menggunakan bahasa Jawa dan saya tidak mengerti arti dari hitungan itu. Dalam hati saya “waduh itu artinya apa? Masih lama atau sudah dekat lagi berhitungnya?”. Karena terlalu panik pada akhirnya saya berlari sangat kencang dan tanpa tentu arah. Pada waktu itu saya berlari mendekati empang dekat dengan rumah saya. Akhirnya saya putuskan untuk bersembunyi di dalam WC diatas empang. Karena terlalu panik, saya tidak memerhatikan sekitar jadi ketika saya mencoba masuk ternyata di WC tersebut ada orangnya. Dengan kencangnya orang itu berteriak dan marah terhadap saya, dan suara itupun terdengar oleh sepupu saya yang sedang jaga tadi. Waduh apes, sudah diomelin dan pada akhirnya saya yang menjadi penjaga selanjutnya. Yah itulah nikmatnya bermain petak umpet. Kita tidak selamanya bisa bersembunyi, dan kenangan semasa kecil ini tidak akan terulang lagi. Di jaman sekarang, permainan ini jarang sekali dimainkan oleh anak-anak modern. Orang tua mereka lebih suka anak mereka berdiam duduk bermain playstation dibandingkan bergerak bebas, berekspresi dan berpetualang menjelajahi dunia luar. Sumber Gambar: https://lh4.googleusercontent.com/-Vewf9MvB4ok/TeNqKfsLyTI/AAAAAAAAAnY/Skhva_mC4Ls/petak%252520umpet.jpg http://4.bp.blogspot.com/-2tQhjWTp0ng/TepLLMFrS-I/AAAAAAAAAOM/jl86IaRZirc/s640/main+petak+umpet.jpg Sumber URL: http://gamesisort.blogspot.com/2011/10/mengingat-kisah-seru-bermain-petak.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun