Mohon tunggu...
rizkiirwanto
rizkiirwanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Motivasi tanpa aksi,hanyalah halusinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran pendidikan islam dalam mewujudkan etika politik

14 Desember 2024   16:18 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E. NASIHAT POLITIK UNTUK WAKIL RAKYAT

Pemilu untuk memilih anggota legislatif telah berlalu. Seperti diduga sebelumnya, partai
sekular tetap menduduki peringkat pertama, yang berarti sekedar pengulangan belaka atas apa
yang terjadi dalam pemilu 2009, dan tahun 2019 akan datang juga akan dilakukan pelilihan.
Memang, ada lonjakan yang luar biasa dari salah satu parpol islam, namun parpol Islam yang
lain sebaliknya malah mengalami penurunan yang cukup besar. Jadi kemungkinan yang terjadi
adalah sebatas perpindahan pilihan dari pemilih parpol Islam yang satu ke parpol Islam lainnya.
Kalau ini benar terjadi, berarti sebenarnya tidak ada perubahan yang mendasar dalam pendangan
masyarakat terhadap parpol Islam. Catatan penting lain, para pengamat melihat beberapa
kemajuan dari parpol Islam, antara lain tidak lagi menggunakan ayat dalam kampanye, bahkan
sangat sedikit yang mengangkat isu syariat sebagai isu kampanyenya. Yang lebih menonjol
adalah isu-isu moralitas dan isu-isu parsial seperti pemberantasan KKN. Artinya, akhir-akhir ini parpol -- parpol Islam semakin mengalami deideologisasi. Deideologisasi parpol Islam tentu
bukanlah sesuatu yang menggembirakan kita. Sebab, hal ini menunjukkan bahwa parpol Islam
semakin jauh dari tanggung jawab utamanya untuk menegakkan syariat Islam secara kaffah dan menyeluruh. Padahal, kita membutuhkan kesadaran masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut
: Pertama, Pendidikan dalam pandangan Islam merupakan upaya sadar, terstruktur serta
sistematis untuk mensukseskan misi penciptaan manusia sebagai abdullah dan khalifah Allah di
muka bumi. Kedua, Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang;
kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan
norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, "Etika" berarti "moral" dan "Etiket" berarti
"sopan santun. Ketiga,Tujuan etika politik adalah mengarahkan ke hidup baik, bersama dan
untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-
institusi yang adil. Keempat, Suatu tindakan politik yang tidak etis akan mengganggu
keharmonisan politik. Serta tidak adanya etika dalam tindakan politik, bukan saja menjadikan
sopan santun hilang dari tingkah laku berpolitik, tetapi juga dapat menciptakan keadaan menjadi
tidak tertib bahkan secara internal dalam partai politik tertentu akan melahirkan polarisasi
bahkan bisa menciptakan dualisme atau kepengurusan ganda dalam partai politik. Kelima, Hanya dengan penerapan syariat secara kaffa oleh negara akan terwujud Islam sebagai rahmat bagi
seluruh Alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun