Mohon tunggu...
rizkiirwanto
rizkiirwanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Motivasi tanpa aksi,hanyalah halusinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan pada masa dinasti umayyah

14 Desember 2024   11:44 Diperbarui: 14 Desember 2024   11:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam memiliki satu keistimewaan yang menonjol, yakni keberadaannya dimana-mana, oleh
karena itu Bakhtiar Effendi menyatakan bahwa "Islam adalah satu kesatuan (utuh) yang memberikan solusi bagi setiap kehidupan". Maka tidak berlebihan bila Philip K. Hitti menyatakan bahwa kita harus memahami Islam dengan tiga cara: Agama, Negara, dan Kebudayaan Pertama, Islam sebagai agama adalah sistem kepercayaan dan praktik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang diwahyukan dalam Al-Qur'an dan dilengkapi dengan Hadits. Kedua, Islam sebagai negara adalah entitas politik berdasarkan hukum Alquran, yang dikembangkan oleh penerus Muhammad, para khalifah, dan kemudian dibagi menjadi beberapa negara. Dan ketiga, Islam sebagai budaya menunjukkan bahwa pada masa kekhalifahan, yang muncul melalui bahasa Arab, kombinasi peradaban maju berkembang,diperkaya oleh negara Semit, Persia, Yunani-Romawi, dll.

Perkembangan sejarah dari masa kemasa selalu mengalami proses perubahan yang
berdampak baik bagi perkembangan intelektual masyarakat Islam pada saat itu. Pendidikan Islam terus mengalami perkembangan dari masa Rasulullah, masa Khulafaur Rasyidin, dan pada masa dinasti Umayyah. Perubahan pemikiran pendidikan Islam ini juga mengubah sistem menjadi lebih maju.Setelah masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir, dan dilanjutkan oleh dinasti Umayyah. Pada masa Umayyah pemikiran pendidikan Islam memasuki babak baru, dimana kstabilan politik telah dirasakan oleh negara-negara Islam lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika perhatian orang-orang Islam sudah mengarah pada masalah kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan peradaban- peradaban baru.
Dalam waktu yang sama mereka memberikan perhatian besar pada ilmu bahasa, sastra, dan agama untuk pemilihannya dari pikiran -- pikiran luar.

Pada masa ini terjadinya perubahan sistem pemerintahan yang berubah menjadi Monarki atau Kerajaan. Pada priode Dinasti Umayyah, pendidikan di lakukan di beberapa lembaga seperti: kuttab,masjid dan majelis sastra. Materi yang diajarkan bertingkat-tingkat dan bermacam-macam. Metode pengajarannya pun tidak sama. Sehingga melahirkan beberapa pakar ilmuan dalam berbagai bidang tertentu, selain itu pada masa ini juga terjadi pergolakan politik untuk memperluas wilayah kekuasaan.
Semua itu mengakibatkan terjadinya perubahan pada pola pemikiran pendidikan Islam pada masa ini,mulai dari adanya perbedaan kurikulum antara murid yang sekolah di khuttab dengan murid yang
sekolah di sekolah Istana dan lain sebagainya.

A. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Pendidikan Pada Masa Dinasti Umayyah

Dinasti Umayyah mengambil nama keturunan dari Umayah ibn Abdi Syams ibn Abdi Manaf.Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun yaitu 661-750 M. Ibu kota negara
dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubenur sebelumnya. Lahirnya Bani Umayyah (41 H-132 H/661 M-740 M) bertepatan dengan suasana
pertentangan yang sangat memuncak antara Bani Hasyim dengan Bani Umayyah (41 H-132 H/661 M-740 M), yang kemudian menelorkan perang saudara pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Keberhasilan Muawiyah pendiri Dinasti Umayyah mencapai ambisi mendirikan kekuasaan daulah ini disebabkan dalam diri Muawiyah terkumpul sifat-sifat penguasa, politikus dan administrator. Ia yang mudah bergaul dengan berbagai karakter manusia, sehingga ia dapat menguasai berbagai karakter tokoh-tokoh pendukungnya bahkan yang pernah menjadi bekas lawan politiknya sekalipun. Secara
esensial, pendidikan Islam pada masa bani Umayyah tiak jauh beda dengan pendidikan masa
Khulafaur Rasyidin. Hanya ada sedikit perbedaan dan perkembangannya tersendiri. Bidang
pendidikan masa ini sedikitnya perhatian para raja untuk memperlihatkan perkembangan pendidikan yang telah maksimal, sehingga pendidikan berjalan tidak diatur oleh pemerintah, tetapi oleh para ulama yang memiliki pengetahuan yang mendalam. Kebijakan- kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah hampir tidak diketemukan. Oleh karena itu sistem pendidikan Islam yang
terjadi ketika itu masih berjalan secara alamiah. Walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini pola pendidikan telah berkembang, sehingga peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukandengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara. Dengan kata lain Periode Dinasti Umayyah ini merupakan masa inkubasi. Dimana dasar-dasar dari kemajuan pendidikan dimunculkan, sehingga intelektual muslim berkembang.

B. Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah

 Keberhasilan Muawiyah pendiri Dinasti Umayyah mencapai ambisi mendirikan kekuasaan
daulah ini disebabkan dalam diri Muawiyah terkumpul sifat-sifat penguasa, politikus dan
administrator. Ia yang mudah beradaptasi dengan berbagai sidaft manusia, sehingga ia dapat
menguasai berbagai karakter tokoh-tokoh pendukungnya bahkan yang pernah menjadi bekas lawan politiknya sekalipun. Secara esensial, pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah tiak jauh beda dengan pendidikan masa Khulafaur Rasyidin. Hanya ada sedikit perbedaan dan perkembangannya tersendiri.Bidang pendidikan masa ini sedikitnya perhatian para raja untuk memperlihatkan perkembangan pendidikan yang telah maksimal, sehingga pendidikan berjalan tidak diatur oleh pemerintah, tetapi oleh para ulama yang memiliki pengetahuan yang mendalam. Kebijakan-kebijakan
pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah hampir tidak diketemukan. Oleh karena itu sistem
pendidikan Islam yang terjadi ketika itu masih berjalan secara alamiah.

Kemajuan dalam bidang pendidikan yang dicapai pada masa ini berkaiatan sekali dengan
mantapnya sistem pemerintahan Islam sebagai suatu negara. Dalam negara itu perhatian kaum
muslimin diarahkan kepada pembangunan peradaban, ilmu pengetahuan dan lain-lain sebagainya. Hal ini tiada lain adalah karena adanya hubungan atau persentuhan dan kontak budaya dengan bangsa --bangsa lain yang telah di taklukan.Bani Umayyah memberikan andil yang cukup signifikan bagi pengembangan budaya Arab pada masa-masa sesudahnya, terutama dalam pendidikan dan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, sastra, dan filsafat. Pada masa dinasti ini, mulai dikembangkan cabang-cabang ilmu baru yang sebelumnya tidak diajarkan dalam sistem pendidikan Arab.Diajarkan lah cabang-cabang ilmu baru, seperti tata-bahasa, sejarah, geografi, ilmu pengetahuan alam,dan lain-lain. Meskipun demikian, perkembangan sistem pendidikan baru berlangsung pada paruh terakhir Dinasti Umayyah dan tidak pada awal dinasti ini. Badira, sebuah kota dekat Madinah, pada awalnya hanyalah merupakan tempat belajar dan berkumpulnya para murid untuk belajar bahasa Arab dan pembacaan sastra. Pada waktu itu, bila ada orang yang menguasai dan memiliki pengetahuan
tentang bahasa ibu dan mengetahui bagaimana berenang dan menggunakan busur serta anak panah,maka orang itu dipandang sebagai orang terpelajar. Akan tetapi, sejak sistem pendidikan
dikembangkan, kualifikasi "terpelajar" lambat laun berubah.

Pola pemikiran terhadap pendidikan Islam pada masa ini telah berkembang, sehingga
peradaban Islam mulai bersifat internasional dengan meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa,
sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukan dengan bahasa Arab
sebagai bahasa resmi negara. Dalam hal ini periode dinasti Umayyah ini merupakan masa inkubasi. Dasar-dasar dari kemajuan pendidikan yang dimunculkan, sehingga intelektual muslim berkembang.

Jasa besar pada periode Dinasti Umayyah dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas ilmiah termasuk sya'ir. Diskusi sejarah bangsa terdahulu dan akidah. Pada periode ini juga didirikan masjid ke seluruh pelosok daerah Islam. Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid al-Haram di Makkah selalu menjadi tumpuan penuntut ilmu di seluruhdunia
Islamdan tampak juga pada pemerintahan Walid ibn Abdul Malik 707-714 M yang merupakan universitas terbesar dan juga didirikan Masjid Zaitunnah di Tunisia yang dianggap Universitas tertua sampai sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun