Etika dalam prespektif islam

PENDAHULUAN 

Dalam perspektif Islam, etika pendidikan merupakan aspek yang sangat penting, menggarisbawahi bagaimana proses belajar mengajar tidak hanya merupakan kegiatan transfer pengetahuan, tetapi juga merupakan usaha spiritual dan moral yang mendalam. Etika pendidikan dalam Islam mengacu pada prinsip-prinsip yang membimbing interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta dalam cara
penyampaian dan penerimaan ilmu. Dalam konteks ini, etika pendidikan tidak hanya
berfokus pada metodologi pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga mencakup dimensi moral, sosial, dan spiritual yang membentuk sikap dan tindakan dalam proses pendidikan.

Pendidikan dalam Islam dianggap sebagai sarana untuk mencapai kebaikan dunia dan akhirat. Ajaran Islam menekankan bahwa pengetahuan bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk manfaat umat manusia secara keseluruhan (Napitupulu, 2019). Oleh karena itu, etika pendidikan dalam Islam berakar pada
prinsip tanggung jawab, penghormatan, dan niat yang ikhlas. Pendidik diharapkan untuk memikul tanggung jawab besar dalam mentransfer ilmu dengan cara yang baik dan benar, serta dengan penuh kesadaran akan dampak dari ajaran mereka terhadap peserta didik.

Salah satu aspek utama dari etika pendidikan dalam Islam adalah niat yang ikhlas. Pendidik diharapkan untuk memiliki niat yang murni dalam menyampaikan ilmu, yaitu untuk mendapatkan ridha Allah dan bukan untuk kepentingan pribadi seperti pujian atau keuntungan material. Niat yang ikhlas mencerminkan komitmen pendidik untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan untuk memastikan bahwa ilmu yang disampaikan bermanfaat dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Menghormati peserta didik juga merupakan bagian integral dari etika pendidikan dalam Islam (Jannah, 2023). Pendidik diharapkan untuk memperlakukan peserta didik dengan adil, menghargai setiap individu, dan memahami kebutuhan serta potensi mereka. Ini mencakup memberikan perhatian yang memadai,
mendengarkan pendapat peserta didik, dan menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif dan mendukung. 

Penghormatan ini tidak hanya meningkatkan motivasi peserta didik, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang positif dan produktif.
Kedudukan guru dalam Islam sangat tinggi, dan etika pendidikan menggarisbawahi pentingnya menjaga dan memelihara kehormatan guru. Pendidik diharapkan untuk menjadi teladan dalam akhlak dan etika, karena tindakan dan sikap
mereka akan mempengaruhi peserta didik secara langsung. Pendidik yang menunjukkan akhlak yang baik, disiplin, dan dedikasi akan lebih mampu menginspirasi peserta didik untuk mengikuti jejak mereka dan mengadopsi nilai-nilai yang sama (Romlah & Rusdi, 2023).
Pendidikan dalam Islam juga mengajarkan pentingnya kejujuran dan integritas dalam proses belajar-mengajar (Murtafiah & Ali, 2023). Pendidik diharapkan untuk menyampaikan ilmu dengan jujur dan tidak menyembunyikan atau mengubah fakta demi kepentingan tertentu. Kejujuran ini mencerminkan komitmen terhadap prinsip-prinsip kebenaran dan transparansi, yang esensial untuk membangun kepercayaan
antara pendidik dan peserta didik. Kesabaran dan keteguhan adalah aspek penting lain dalam etika pendidikan. 

Pendidik diharapkan untuk bersabar dalam menghadapi berbagai tantangan yangmungkin muncul selama proses pengajaran, baik dari peserta didik maupun dalam
penyampaian materi. Kesabaran ini mencakup kemampuan untuk mengatasi situasi
yang sulit dengan tenang dan terus menerus berusaha memberikan yang terbaik dalam
pengajaran.

Etika pendidik ideal dalam Islam mencakup serangkaian prinsip yang menekankan integritas, tanggung jawab, dan pengabdian dalam proses pendidikan. Berikut adalah beberapa aspek utama dari etika pendidik yang ideal dalam perspektif
Islam: 

1. Niat ikhlas

2. Integritas dan kejujuran 

3. Berempati

4. Kepemimpinan dengan teladan