kegiatan P5, Apotek Hidup: Menanam Jahe di Polybag, Solusi Praktis untuk Apotek Hidup Sekolah.

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  (Kemendikbud Ristek) yang melibatkan mahasiswa untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Kami yang beranggotakan 5 dalam satu tim yang terdiri dari 3 mahasiswa Universitas Sebelas Maret, 1 mahasiswa  dari Universitas Veteran Bangun Nusantara, dan 1 mahasiswa lagi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kelima mahasiswa tersebut ditempatkan di SD Muhammadiyah 6 Surakarta yang tepatnya di Jl. RE. Martadinata No.298, RT.2/RW.RW, Sewu, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57129. Dengan adanya program Kampus Mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, serta membantu proses pembelajaran kreatif dan inovatif.

Pada tanggal 22 November 2024, kami mahasiswa kampus mengajar angkatan 8 yang diterjunkan di SD Muhammadiyah 6 Surakarta mengadakan program kerja yaitu Apotek Hidup: Menanam Jahe di Polybag. Kegiatan apotek hidup merupakan salah satu implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang memadukan pembelajaran berbasis proyek dengan penerapan nilai-nilai keberlanjutan dan integrasi sains. Salah satu kegiatan yang relevan adalah menanam tanaman obat, seperti jahe, menggunakan media polybag.

Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenali peran tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan pengobatan tradisional maupun sebagai upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi, yang diterapkan secara kontekstual. Dengan pendekatan ini, siswa kelas 5 SD tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan lingkungan secara bijak.

Salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret sekaligus ketua kelompok Kampus Mengajar yaitu Rizki, menyampaikan harapan besarnya. Ia berharap kegiatan ini menjadi titik awal yang mampu membuka mata dan hati siswa-siswi SD Muhammadiyah 6 Surakarta terhadap pentingnya membudidayakan tanaman obat-obatan dan mengetahui bagaimana cara membudidayakannya. "Melalui kegiatan tersebut, saya berharap siswa-siswi menjadi paham pentingnya membudidayakan tanaman, khususnya tanaman obat. Selain itu, saya juga berharap siswa-siswi juga dapat pelajaran baru mengenai tata cara budidaya tanaman obat, utamanya adalah jahe", ujar Rizki.

Pemberian Pupuk Organik pada Media Tanam

Kegiatan Kampus Mengajar 8 di SD Muhammadiyah 6 Surakarta diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa, guru, dan lingkungan sekolah. Program ini tidak hanya memberikan manfaat dalam meningkatkan literasi numerasi siswa, kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar sambil berdampak langsung pada dunia pendidikan. Harapan kedepannya, semoga pemerintah tetap mendukung serta mengadakan program Kampus Mengajar di masa mendatang untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.