selekas malam,
pagi menyambut dengan muram.
langitnya mendung,
tak ada lukisan diatas awan
aku termenung,
mendengar kabar tak indah,
suara gawai berdering,
melihat wajahmu berseliweran
dengan penuh ucapan
sejenak, doaku
semoga puisi mu tetap bisa ku baca,
seribu kali,
selama lamanya
seperti kau membasuh air mata dengan senyuman
seperti kau menenangkan api dengan tenang,
semoga harimu tetap sama
seperti kau menuliskan larik larik indah
di sepanjang usiamu
selamat beristirahat, joko pinurbo
sajakmu indah,
lekas tenang diatas dipan,
di selasar surga,
ku titipkan dirimu
dihadapan Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H