Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perangkat Bohlam

11 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 11 Juli 2023   23:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Malam ini kita sepi.

Suara darimu kusimpan didalam nadi, Selebihnya ku taruh di balik topi.
Kunang-kunang terbang mengejar mangsanya.
Saat cahaya berbinar diatas dipan,
diterkamnya hingga nyawa
terbakar di perangkat jebakan bohlam.

Ah, sialan!
Aku mati dengan kebodohanku sendiri.
Dengan mata yang terbakar sampai sirna,
Dengan sayap yang ku terjang dengan sempurna,
Hingga nyawa tak lagi menyala. 

(Juli: 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun