Mohon tunggu...
Rizki Hamdani
Rizki Hamdani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Cikeusal Lor dan Mata Pencaharian

26 Maret 2019   10:21 Diperbarui: 26 Maret 2019   10:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cikeusal Lor-Brebes, Sektor pertanian merupakan salah satu potensi unggul yang berkontribusi besar dalam perekonomian Desa Cikeusal Lor.

Desa Cikeusal Lor termasuk ke dalam Wilayah Kabupaten Brebes dan berada dalam Kecamatan Ketanggungan, letak geografisnya berada dibagian selatan dari Kecamatan. 

Penduduk asli Desa Cikeusal Lor mayoritas berbahasa Sunda, walaupun berada dalam wilayah yang cenderung berbahasa Jawa tetapi sebagian kecil wilayah ada yang berbahasa Sunda khususnya di Brebes bagian selatan.

Dalam bermata pencaharian Desa Cikeusal Lor mengandalkan dari sektor pertanian dengan pemanfaatan letak geografisnya yang terdapat dilahan perbukitan yang subur, memberikan kemudahan kepada para petani dalam penanaman sayur-sayuran dan tanaman dalam masa panen yang singkat berupa Padi, Jagung, Bawang Merah dan lainnya.

dokpri
dokpri
Dahulu, dalam proses pengelolaan lahan masih tergolong tradisional, di mana dalam proses pembajakan lahan masih menggunakan tenaga hewan berupa Kerbau dan sapi ataupun dengan cara mencangkul secara langsung. 

Adapun keunikan tersendiri dalam proses pembajakan lahan menggunakan tenaga hewan di Desa ini, yaitu Ketika sedang membajak lahan selalu diiringi nyanyian/lantunan lagu Tradisional Sunda dari si Pembajak Lahan (Tukang Magawe), hal tersebut dilakukan supaya sapi atau kerbau dapat bekerja dengan baik, mudah dikendalikan dan tidak meronta-ronta saat bekerja.

Tetapi hal tersebut cenderung mulai di tinggalkan dengan masuknya teknologi baru berupa Traktor dan alat modern lainnya dan tak ketinggalan pula berupa Pupuk dan Benih Tanaman yang disubsidikan dari Pemerintah untuk mempermudah Petani dalam pengelolaan lahannya.  

 "Dalam meningkatkan taraf hidup Masyarakat kami, Peningkatan Sumber Daya harus segera ditingkatkan". begitu ujar Kepala Desa Setempat.

Sebagian besar hasil pertanian dikonsumsi sendiri dan dijual kepengepul/tengkulak, dalam menentukan harga disesuaikan dengan harga pusat diwilayah tersebut dan hasil pertanian berupa sayur-sayuran biasanya dijual langsung ke pasar. 

dokpri
dokpri
Keunikan lain dari Desa ini yaitu setiap menunggu panen tiba, sebagian besar para pemuda dan kepala keluarga pergi merantau keluar kota untuk bekerja mencari pemasukan lain memenuhi kebutuhan keluarganya, mereka biasa bekerja serabutan menjadi tukang, kuli, dan lainnya. Hal tersebut dilakukan tidak dalam jangka waktu yang lama. Ketika masa panen tiba, mereka kembali untuk menuai hasil yang mereka tanam sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun