Mohon tunggu...
RIZKI GILLAND DWIFIAN
RIZKI GILLAND DWIFIAN Mohon Tunggu... Lainnya - Awardee Scholarship Askara Nusantara by Kitabisa | Social Work Student | Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Awardee Scholarship Askara Nusantara by Kitabisa | Social Work Student | Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Bank Sampah dalam Mengatasi Penumpukan Sampah di Indonesia

23 Januari 2025   10:53 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:53 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masalah pengelolaan sampah di indonesia kini menjadi perhatian penting bagi berbagai pihak, hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya volume sampah di Indonesia sehingga sebagian besar sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang kapasitasnya semakin penuh. Berdasarkan data yang di terbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan Indonesia menghasilkan puluhan juta ton sampah. Dengan tantangan yang ada ini, bank sampah muncul sebagai solusi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering atau sampah anorganik dan kemudian sampah-sampah tersebut di pilah, bank sampah ini seperti perbankan pada umumnya tetapi yang di tabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung juga akan mendapatkan buku tabungan yang didapatkan ketika warga tersebut menabung sampah. Pada nantinya sampah yang ditabungkan akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang yang akan dijual kepada pihak ketiga yang sudah bekerja sama dengan bank sampah tersebut.

Dengan dibangunnya bank sampah ini bertujuan untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat mengurangi peningkatan sampah di Indonesia. Jadi, bank sampah ini pada nantinya terimplementasikan kepada gerakan 4R sehingga pada nantinya terdapat manfaat yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun membangun lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Bank sampah pertama kali didirikan pada bulan Februari tahun 2008 yang berlokasikan di Desa Badegan, daerah Bantul, Provinsi Yogyakarta. Setelah didirikan pertama kali bank sampah bertumbuh sangat pesat, yang pada akhirnya di tahun 2013 Indonesia memiliki 1.195 bank sampah di 58 kecamatan.

Di Indonesia itu sendiri bank sampah berdampak sangat positif dalam mengurangi penumpukan sampah. Dengan adanya bank sampah volume limbah yang sebelumnya banyak berakhir di TPA, kini dapat di kurangi secara drastis. Di beberapa daerah, bank sampah menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dengan cara memberikan pelatihan pengelolaan limbah, produksi kompos, dan pembuatan produk kreatif dari bahan bekas.

Dengan peranannya yang sangat positif bank sampah dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif. Bank sampah itu sendiri dapat mendorong masyarakat untuk hidup ramah lingkungan, mengurangi pencemaran, dan mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Jika bank sampah dilakukan secara terus menerus, maka bank sampah dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi penumpukan sampah di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun