Mohon tunggu...
RIZKI GILLAND DWIFIAN
RIZKI GILLAND DWIFIAN Mohon Tunggu... Lainnya - Awardee Scholarship Askara Nusantara by Kitabisa | Social Work Student | Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Awardee Scholarship Askara Nusantara by Kitabisa | Social Work Student | Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Darurat Sampah di Indonesia: Masalah yang Tak Kunjung Usai

17 Januari 2025   12:44 Diperbarui: 17 Januari 2025   12:44 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, kini sedang menghadapi krisis sampah yang semakin mengkhawatirkan setiap tahunnya. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2022 timbunan sampah di Indonesia mencapai 38 juta ton, dan pada tahun 2023 timbunan sampah semakin meningkat mencapai 41 juta ton. Lalu pada data yang terbaru menunjukkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 67 juta ton per tahun. Data tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang besar dalam mengatasi permasalahan sampah.

Dari total timbunan sampah di Indonesia tercatat sekitar 33% sampah tidak terkelola dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sampah tidak terkelola dengan baik, masalah sampah di Indonesia diperparah dengan minimnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Fasilitas-fasilitas tempat pembuangan sampah di Indonesia sebagian besar sudah mencapai kapasitas maksimum, serta fasilitas dalam teknologi pengelolaan sampahnya pun masih terbatas. Tingginya volume sampah di Indonesia ini tak luput dari meningkatnya jumlah penduduk dan terbatasnya pembuangan sampah serta pengelolaan sampahnya. 

Krisis sampah yang terjadi pada Indonesia ini terdapat dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Terutama pada sampah plastik yang sangat sulit terurai karena membutuhkan waktu ratusan tahun. Pada faktanya Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Sampah plastik ini tidak hanya akan merusak ekosistem di daratan tetapi merusak ekosistem laut juga, terlebih sampah plastik ini dapat mengancam keberlangsungan hidup baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan. Dari timbunan sampah yang tidak terkelola ini dapat menimbulkan sarang penyakit.

Dalam mengatasi permasalahan sampah ini pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan program dalam mengatasi sampah, seperti program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), program ini merupakan usaha dari pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah yang kini semakin meningkat. Namun dalam mengatasi permasalahan ini pemerintah membutuhkan peran dari masyarakat untuk mendukung pemerintah atas permasalahan sampah. Masyarakat dapat menggunakan metode seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melakukan pemilahan sampah mandiri di  rumah, serta melakukan beberapa program yang telah ada di lingkungan sekitar, seperti bank sampah, gerakan sadar lingkungan, partisipasi lingkungan. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah yang berada di Indonesia sehingga menjadikan negara yang bebas ataupun minim sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun