Mohon tunggu...
Mochamad Rizki Fitrianto
Mochamad Rizki Fitrianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Writer

Menulislah agar dipahami, bicaralah supaya didengar, dan membacalah untuk mengembangkan diri - Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mempertahankan Makroprudensial dalam Gelombang Covid-19, Bijak Berlaku untuk Keberlanjutan Ekonomi

17 April 2020   11:37 Diperbarui: 17 April 2020   11:54 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ketujuh, pemerintah juga berupaya untuk membayarkan pajak penghasilan (PPh) sesuai Pasal 21 yang seharusnya dibayar oleh wajib pajak (WP) karyawan bekerja di sektor industri pengolahan. Alokasi anggaran yang disediakan untuk progam tersebut sebesar Rp 8,6 triliun. 

Yang kedelapan, Pemerinta melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keringanan kredit di bawah Rp 10 miliar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keringanan tersebut berupa penurunuan bunga serta penundaan cicilan sementara selama 1 tahun, baik itu dari sektor perbankan maupun industri keuangan non perbankan. 

Selain itu, ada juga penangguhan cicilan selama 1 tahun yang berlaku bagi ojek online, supir taksi online dan nelayan yang masih memiliki cicilan kendaraan. Presiden Joko widodo pun juga memberikan isntruksi agar pihak perbankan dan keuangan non perbankan agar patu terhadap peraturan tersebut dan mampu bersinergi.

Yang kesembilan, masyarakat dengan tingkat penghasilan rendah yang memiliki kredit kepemilikan rumah (KPR) bersubsidi, akan mendapatkan stimulus. Pemerintah berusaha memberikan subsidi bunga hingga masa angsuran selama 10 tahun. Jika memiliki angsuran dengan bunga di atas 5 persen, maka selisih bunga akan dibayar pemerintah. Selain itu, ada juga bantuan berupa pemberian subsidi uang muka kepada kredit rumah bersubsidi, dengan total jumlah alokasi anggaran yang mencapai Rp 1,5 triliun.

Sebagai warga negara kita juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan dan stabilitas ekonomi. Hal tersebut merupakan satu kesatuan dan kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem Makroprudensial. Makroprudensial juga dapat diartikan sebagai sebuah kebijakan yang bertujuan untuk meminimalisir risiko dan biaya dari krisis yang sistemik. 

Makroprudensial dilaksanakan sebagai early warning system teradap krisis dan upaya pencegahannya. Yang juga berarti bahwa makroprudensial bersifat memproteksi ekonomi suatu negara dari setiap kemungkinan gangguan dalam sistem keuangan sebelum kemungkinan tersebut menjalar hingga tidak terkendali dan menganggu aktivitas perekonomian.

Kebijakan makroprudensial berorientasi terhadap sistem keuangan secara luas dan menyeluruh serta mengantisipasi sedini mungkin terhadap kemungkinan yang dapat menganggu secara sistemik teradap perekonomian yang secara sederhana dapat diibaratkan seperti efek bola salju ataupun efek domino.Saat ekonomi sedang dalam keadaan baik makropudensial berjalan layaknya multivitamin yang mempertahankan agar keadaan ekonomi tetap sehat. 

Selain menjaga stabilitas dan keamanan sistem keuangan, makroprudensial juga memberikan kontribusi teradap pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana dikutip European Systemic Risk Board (ESRB), 2013, bahwa salah satu yang menjadi tujuan dari adanya makroprudensial adalah memastikan keberkelanjutan, kesinambungan, serta keselarasan antara kontribusi sektor keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Di sisi lain saat terjadi krisis, kebijakan makroprudensial dianalogikan sebagai antibiotik. Berfungsi mengobati dan meredam agar dampak dari krisis ekonomi tidak jatuh terlalu buruk, serta sebisa mungkin mampu membantu negara keluar dari krisis dengan cara/biaya seefisien mungkin.

Kebijakan makroprudensial ini sebenarnya sangat sederhana dan dapat dipahami. Karena krisis keuangan dalam skala besar yang dimana melibatkan suatui negara maupun beberapa negara, namun dalam skala kecil atau keidupan juga bisa kita alami. Sehingga dalam kaitanya dengan perkembangan covid seperti sekarang ini yang berdampak signifikan pada sektor eknomi kita dapat memberikan beberapa kontribusi kecil teradap berjalanya makroprudensial apabila diikuti juga oleh banyak orang secara luas. Adapun cara-cara sederhana yang dapat kita lakukan di antaranya adalah

  1. Mencari penghasilan tambahan dengan cara yang halal, seperti menjual barang-barang yang tidak terpakai yang kita miliki atau menawarkan jasa atau keahlian kita untuk mendapatkan uang tambahan dari dalam rumah dengan modal seminimal mungkin.
  2. Memisahkan simpanan untuk dana darurat dengan simpanan untuk kebutuan sehari-hari, hal tersebut dimaksudkan agar kita mampu memiliki manajemen keuangan yang baik apabila terjadi kebutuan yang mendadak atau tidak terduga tanpa harus membebani keuangan kita secara berlebihan serta agar tidak tergoda untuk menggunakan dana tersebut. Dalam masa ketidakpastian seperti saat ini tidak tertutup kemungkinan jika rekening yang kita miliki di bank dibatasi untuk menjaga keadaan ekonomi sehingga akan menyulitkan kita untuk menarik simpanan jika sewaktu-waktu diperlukan dalam keadaan darurat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada bijaknya apabila kita menyiapkan dana darurat dalam wujud uang tunai.
  3. Mempersiapkan barang-barang kebutuhan hidup untuk kesiapan menghadapi kondisi yang tidak menentu meliputi barang kebutuhan sehari-hari dan barang-barang pertolongan pertama tentunya dengan catatan bahwa kita mempersiapkan barang-barang tersebut tidak secara berlebihan dan menggunakanya secukupnya, hal tersebut dimaksudkan agar menjaga stabilitas ekonomi dimana nantinya agar keadaan pasar tidak bergejolak karena terjadi pembelian secara besar-besaran sehingga menimbulkan keresahan dan kelangkaan yang berujung tidak stabilnya antara jumlah permintaan dan penawaran di pasar yang akan berdampak lebih buruk serta merugikan banyak orang, termasuk kita sendiri.
  4. Mengurangi pinjaman dan sesegera mungkin melunasi yang masih pinjaman yang masih ada merupakan salah satu langkah yang cukup efektif dalam menghadapi ketidakpastian. Ada baiknya melunasi pinjaman dengan tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban biaya bunga yang harus dilunasi dalam waktu jangka panjang. Terlebih dengan adanya kebijakan Pemerinta saat ini yang mengatur tentang kredit bagi masyarakat untuk ditangguhkan harus dapat dimanfaatkan dan dialihkan untuk hal-hal produktif seperti memproduksi barang dan jasa.
  5. Meningkatkan keterampilan kita sehingga bisa tetap berkarya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah seperti mengikuti progam Kartu Pra Kerja, ada beberapa jenis pelatihan yang disediakan yang disesuaikan juga dengan kebutuhan Industri dan Pasar saat ini.
  6. Melakukan diversifikasi investasi aset dalam mengantisipasi ketidakpastian seperti saat ini. Misalnya dengan investasi emas sebagai salah satu cara membuat cadangan aset. Simpanan emas cenderung dapat dijadikan cadangan aset yang bisa dicairkan dimana saja dan kapan saja.
  7. Membuat daftar kebutuhan hidup yang menjadi prioritas. Memilih secara bijak kebutuhan yang lebih penting dan utama. Jangan menghabiskan uang kita untuk hal-hal yang bersifat sekunder maupun tersier. Dalam mengantisipasi keadaan ketidakpastian seperti ini, salah satu cara paling efektif adalah dengan melakukan penghematan seefisien mungkin yaitu dengan memangkas kebutuhan yang dapat ditunda untuk sementara waktu. Kita harus lebih bijak dan jeli dalam mengalokasikan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara membuat skala prioritas.
  8. Merapkan pola gaya hidup hemat, di dalam upaya mengantisipasi keadaan eknomi yang penuh ketidakpastian kita dapat menerapkan pola gaya hidup hemat. Mengurangi pola hidup konsumtif dan menghindari pola hidup hedon.
  9. Yang terakir dan tidak kalah pentingnya adalah selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, menyempatkan olahraga meski hanya sebentar dan senantiasa berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan agar selalu diberikan ketenangan hati dan pikiran sehingga menciptakan mental yang kuat dan tenang dalam mengadapi segala keadaan.

Salam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun