Mohon tunggu...
rizki firmansyah
rizki firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Seni, Filsafat, Sains

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demokratis Satiris

11 Juli 2024   21:42 Diperbarui: 11 Juli 2024   21:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bing.com

Di padang tandus kegamangan, jiwa tersesat,

Dalam derita ancaman kehampaan yang merajalela.

Penyakit manusia modern, terperangkap dalam kebingungan,

Anonim di tengah keramaian, hilang dalam kesepian yang tersembunyi.


Dengan suara serak

media mulai menyebar teror

Memanipulasi kecemasan

menciptakan ketakutan

Demokrasi menjadi sandiwara hampa

politik hipokrisi yang membingungkan

hukum hanyalah permainan kekuasaan


pemilik kedaulatan diolah sebagai komoditas

ditelanjangi dan diinjak-injak.

kami memutuskan memilih menjadi sampah


demokrasi sejati bukanlah tentang sandiwara

Repetisi peradaban tanpa melihat kebelakang


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun