Aceh Barat, Aceh - Sebuah penelitian terbaru dengan literatur review yang dilakukan oleh Rizki Fauzan Simatupang, mahasiswa Sosiologi Universitas Teuku Umar, dan Dosen pengampuh : Dr. AFRIZAL TJOETRA, M.Si mengungkap keberhasilan program pemberdayaan masyarakat dalam mencegah konflik di Aceh Barat. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode participatory action research (PAR) ini meneliti berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan selama periode September 2024 -- November 2024
Aceh Barat, yang memiliki sejarah konflik berkepanjangan, telah mengalami berbagai upaya rekonstruksi dan rehabilitasi pasca penandatanganan MoU Helsinki pada tahun 2005. Namun, potensi konflik masih ada akibat ketimpangan sosial, masalah distribusi sumber daya, dan trauma kolektif.
Â
Penelitian ini menemukan bahwa program pemberdayaan masyarakat di Aceh Barat telah berhasil menciptakan perubahan positif yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Program-program tersebut telah terbukti efektif dalam mencegah konflik dengan menguatkan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat.
Â
Penguatan Ekonomi Masyarakat
Â
Program-program pemberdayaan ekonomi telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, akses modal, dan fasilitasi pasar. Hal ini membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan stabilitas finansial masyarakat. Masyarakat yang sebelumnya bergantung pada sektor pertanian tradisional, kini memiliki peluang untuk mengembangkan usaha kecil, seperti kerajinan tangan atau produk pangan lokal.
Â
Peningkatan Kohesi Sosial
Â