Selain itu, dukungan dari teman sebaya dapat menciptakan lingkungan kompetisi yang positif. Saat siswa melihat temannya berhasil dengan nilai yang bagus atau prestasi, mereka akan termotivasi untuk mencapai hal yang sama. Namun, dengan dukungan dan semangat dari teman, persaingan tidak berubah menjadi iri atau permusuhan, melainkan menjadi dorongan untuk saling mendukung dan mencapai tujuan akademik bersama.
Peran teman sebaya dalam prestasi belajar juga termasuk pengembangan keterampilan sosial. Murid belajar cara mendukung, merespon emosi, dan menunjukkan empati kepada teman-temannya. Keterampilan ini penting untuk membangun hubungan sosial yang kuat.Â
Hal ini berguna di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. Melalui berinteraksi dengan teman sebaya, siswa dapat belajar cara menghadapi kegagalan. Saat teman mengalami kegagalan dalam tugas atau ujian, teman sebaya bisa memberikan dukungan dan mengingatkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Hal ini berdampak baik dalam meningkatkan ketahanan mental siswa serta motivasi untuk mencoba lagi.
Pada akhirnya, dukungan teman sebaya membentuk lingkungan belajar yang lebih menyeluruh, di mana prestasi akademik tidak hanya dilihat dari nilai, tetapi juga dari perkembangan karakter, kebiasaan positif, dan keterampilan sosial siswa.Â
Dengan dukungan teman sebaya yang positif, siswa belajar menjadi individu yang lebih kuat dan mampu bekerja sama. Peran teman sebaya sangat berharga dalam membangun generasi yang pintar, karakter, dan keterampilan sosial yang baik. Siswa yang punya teman yang mendukung akan lebih termotivasi dan bisa sukses di sekolah dan di masa depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H