Mohon tunggu...
Rizki Edo
Rizki Edo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110018 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Sepak bola dan Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 14- Pemeriksaan Pajak - Arete Platon :Sintesis Aposteriori Untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan -Prof Apollo

15 Desember 2024   22:53 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:53 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa (Why)

Alasan Pentingnya Menerapkan Prinsip Arete dalam Audit Pajak


Penerapan prinsip Arete dalam audit pajak memiliki signifikansi yang mendalam karena Arete tidak hanya berfokus pada keunggulan teknis tetapi juga pada kebajikan moral yang diperlukan auditor untuk menjalankan tugasnya dengan integritas. Dalam audit pajak sektor migas, prinsip ini sangat relevan untuk:

  • Prinsip Arete memastikan auditor menjalankan tugasnya dengan kompetensi, keadilan, dan keberanian untuk mengambil keputusan yang obyektif meskipun menghadapi tekanan dari pihak eksternal.
  • Dengan mengedepankan nilai kebajikan, auditor mampu mengidentifikasi praktik yang tidak etis, seperti manipulasi data keuangan atau penghindaran pajak, dan memastikan laporan pajak mencerminkan kondisi sebenarnya.
  • Audit yang dilakukan berdasarkan prinsip Arete menciptakan kepercayaan publik terhadap integritas sistem perpajakan, terutama di sektor migas yang sering kali menghadapi sorotan terkait kurangnya transparansi.

Dengan mengintegrasikan kebijaksanaan (prudence), keberanian (fortitude), dan keadilan (justice), audit pajak tidak hanya menjadi alat penegakan hukum tetapi juga sarana untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan negara dan perusahaan migas.

Tantangan dan Isu Utama di Sektor Migas


Sektor migas menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat efektivitas audit pajak, antara lain:

  • Penghindaran pajak merupakan salah satu isu utama di sektor migas, di mana perusahaan memanfaatkan celah regulasi, seperti transfer pricing atau manipulasi biaya operasi (cost recovery), untuk mengurangi kewajiban pajak mereka.
  • Proses pelaporan produksi, harga jual, dan biaya operasional sering kali kurang transparan, yang menyulitkan auditor dalam memverifikasi keakuratan data.
  • Regulasi perpajakan di sektor migas melibatkan berbagai peraturan teknis, seperti PSC, gross split, dan ketentuan daerah. Hal ini membutuhkan auditor dengan keahlian teknis tinggi untuk memahami dan mengevaluasi laporan.
  • Fluktuasi harga minyak dunia dapat memengaruhi penerimaan negara dari sektor migas, sehingga auditor perlu mempertimbangkan faktor eksternal ini saat melakukan penilaian.

Tantangan-tantangan ini menuntut auditor untuk memiliki integritas moral dan profesionalisme yang tinggi, yang dapat dicapai dengan mengadopsi prinsip Arete sebagai pedoman.

Dampak dari Audit Pajak yang Tidak Efektif terhadap Penerimaan Negara


Audit pajak yang tidak efektif memiliki dampak serius terhadap penerimaan negara, terutama dari sektor migas yang menjadi salah satu penyumbang utama pajak. Beberapa dampak tersebut adalah:

  • Ketidakmampuan mengidentifikasi praktik penghindaran pajak dapat menyebabkan negara kehilangan miliaran rupiah yang seharusnya diterima dari perusahaan migas.
  • Ketidakefektifan audit dapat menciptakan persepsi bahwa regulasi pajak mudah dilanggar tanpa konsekuensi, sehingga mendorong perusahaan lain untuk melakukan praktik serupa.
  • Publik dapat kehilangan kepercayaan terhadap sistem perpajakan jika sektor migas, yang sudah mendapatkan keuntungan besar dari sumber daya alam, tidak membayar pajak secara adil.
  • Kurangnya penerimaan dari sektor migas dapat memaksa pemerintah untuk menutup defisit anggaran dengan berutang, yang dapat membebani perekonomian dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, audit pajak yang efektif, berbasis pada prinsip Arete, sangat penting untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan penerimaan negara dari sektor migas optimal serta adil.

EITI Indonesia
EITI Indonesia
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun