Mohon tunggu...
Rizki Edo
Rizki Edo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110018 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Sepak bola dan Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 03 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Audit Pajak Dilthey - Prof Apollo

29 September 2024   22:20 Diperbarui: 29 September 2024   22:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Audit atau pemeriksaan merupakan proses pengawasan yang bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan sesuai dengan standar serta peraturan yang berlaku (PSAK).

Dalam konteks ini, metode audit pajak tidak hanya mencakup pendekatan kuantitatif, tetapi juga harus memperhatikan aspek- aspek kualitatif untuk memahami motivasi dan niat di balik Keputusan manajemen atau pemilik perusahaan. Wilhelm Dilthey, seorang filsuf Jerman yang hidup pada abad ke-19, memperkenalkan konsep Erklaren dan Verstehen yang dapat diterapkan dalam metode audit, khususnya audit kualitatif.

Apa itu Metode Audit jika di kaitkan dengan Teori Wilhelm Dilthey?

Dalam pendekatan Dilthey, terdapat dua konsep utama, yaitu Erklaren (eksplanasi) dan Verstehen (pemahaman), yang keduanya merupakan pendekatan yang berbeda dalam memahami tindakan manusia, termasuk dalam konteks audit pajak.

  • Erklaren (eksplanasi) merupakan pendekatan ilmiah yang berfokus pada penjelasan objektif melalui fakta dan analisis data. Dalam metode audit, ini mencakup proses audit tradisional yang berfokus pada data kuantitatif, seperti laporan keuangan, transaksi pajak, dan bukti-bukti dokumen lainnya.

Misalnya  dalam audit pajak yaitu  Auditor pajak menggunakan laporan keuangan untuk memeriksa apakah pajak yang dibayarkan sudah sesuai dengan pendapatan yang dilaporkan. Metode ini bersifat objektif, mengandalkan data statistik dan perhitungan matematis untuk menjelaskan apakah terjadi penghindaran pajak atau pelanggaran pajak.

  • Verstehen (pemahaman) adalah pendekatan yang lebih subjektif, yang mencoba memahami motivasi dan pengalaman batin di balik tindakan wajib pajak. Auditor tidak hanya fokus pada angka-angka, tetapi juga mencoba memahami niat dan alasan di balik keputusan perusahaan dalam perencanaan pajak.

Misal nya dalam audit pajak yaitu Auditor mungkin perlu memahami konteks perusahaan, seperti situasi ekonomi, industri tempat perusahaan beroperasi, dan keputusan bisnis yang diambil. Misalnya, auditor perlu memahami alasan di balik penghindaran pajak tertentu dengan melihat lebih jauh aspek-aspek sosial, budaya, atau bahkan kebijakan internal perusahaan.

Prof.Apollo
Prof.Apollo

Mengapa Teori Dilthey Relevan dalam Metode Audit?

Teori Dilthey relevan dalam audit pajak karena proses audit tidak hanya melibatkan pengecekan angka dan dokumen, tetapi juga membutuhkan pemahaman konteks yang lebih luas, terutama dalam kasus-kasus penghindaran pajak. Tindakan penghindaran pajak seringkali tidak hanya didasarkan pada niat untuk menghindari kewajiban pajak, tetapi bisa juga dipengaruhi oleh konteks sosial, ekonomi, dan politik di mana perusahaan beroperasi.

1. Pengalaman (Erlebnis) yaitu : Pemahaman mengenai pengalaman batin manajemen yang mempengaruhi keputusan perpajakan sangat penting dalam audit pajak. Auditor harus memahami tekanan internal dan eksternal yang mungkin memengaruhi keputusan perusahaan terkait pengelolaan pajak. Dalam konteks audit pajak, Erlebnis dapat dihubungkan dengan pemahaman tentang pengalaman batin atau niat wajib pajak. Audit kualitatif tidak hanya melihat bukti fisik atau laporan keuangan, tetapi juga berusaha memahami pengalaman batin dan motivasi di balik tindakan pajak tertentu, seperti penghindaran pajak. Auditor mungkin bertanya: Apa yang mendorong wajib pajak untuk melaporkan pendapatan atau biaya dengan cara tertentu?

  • Contoh dalam audit pajak: Auditor mungkin mencoba memahami alasan mengapa sebuah perusahaan menggunakan skema pajak yang kompleks. Apakah ada dorongan internal seperti tekanan untuk memenuhi target laba, atau apakah ada faktor eksternal seperti perubahan regulasi pajak yang memengaruhi keputusan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun