Serang, Banten - - Perpustakaan merupakan sebuah wadah bagi siswa/i sampai guru untuk mengembangkan diri mereka yang diinginkan. Banyak sekali buku mata pelajaran untuk semua kelas. Tidak hanya buku pelajaran yang terdapat di perpustakaan, tetapi buku novel, buku cerita, dan masih banyak lagi sumber untuk menambah wawasan.Â
Sebelum pandemi berlangsung, perpustakaan menjadi tempat yang nyaman untuk disinggahi oleh beberapa siswa/i maupun guru. Menjadikannya tempat untuk menambah ilmu dan wawasan. Tetapi semenjak pandemi melanda, perpustakaan pun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Menjadi tidak terurus, buku berdebu, berserakan, tidak ada yang berminat ke perpustakaan karena keadaannya kurang menarik, serta banyak buku yang rusak. Pembelajaran juga diadakan secara daring karena jika dilakukan dengan luring, takutnya virus Covid-19 menyebar dengan luas, alhasil perpustakaan pun tidak ada yang mengunjungi.
Hal itupun terjadi di perpustakaan SDN Serang 7. Banyak buku yang berdebu yang tersimpan di dalam rak buku. Jarangnya siswa yang datang ke perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar melihat-melihat saja. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia melihat keadaan tersebut ingin memaksimalkan perpustakaan sebagai tempat belajar siswa yang ada di SDN Serang 07.Â
"Sebelum adanya Mahasiswa yang berkegiatan di sekolah ini, perpustakaan tidak ada yang mengunjungi." ucap salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut
Mahasiswa berusaha dengan semaksimal mungkin untuk bisa menjadikan perpustakaan sebagai pusat siswa untuk melakukan belajar serta membaca buku. Awalnya mahasiswa menyediakan tempat belajar membaca di perpustakaan bagi siswa yang belum lancar ataupun belum bisa membaca. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari dengan penggunaan metode membaca yang berbeda-beda, mulai dari metode iqro serta metode interaktif menggunakan media pembelajaran. Siswa sangat tertarik dengan adanya permainan dalam pembelajaran, misalnya permainan tebak-tebakan kata, bermain ABCD 5 dasar, dan masih banyak lagi permainan yang bisa mengasah otak anak.
Perlahan-lahan, banyak siswa yang berdatangan untuk sekedar membaca buku cerita yang tersedia di perpustakaan. Mereka diajak oleh siswa yang sedang belajar di perpustakaan. Mahasiswa tentunya senang sekali melihat siswa berkunjung ke perpustakaan walaupun hanya sekedar bermain atau beristirahat di perpustakaan. Tentunya kejadian keributan antar siswa terjadi, mahasiswa tentunya membimbing mereka untuk tidak melakukan keributan di perpustakaan karena akan mengganggu siswa lainnya yang sedang belajar.Â
Kurang lebih 1 bulan mahasiswa melakukan kegiatan KKN di SDN Serang 07, program yang direncanakan sudah berjalan dengan baik. Semakin hari semakin banyak siswa yang mengunjungi perpustakaan. Untuk lebih menarik siswa untuk ke perpustakaan, Mahasiswa mendekorasi perpustakaan dengan sebuah gambar yang ditempelkan ke dinding, serta sebuah informasi mengenai angka, baju adat tradisional, tari adat tradisional, dan kerangka manusia untuk menambah wawasan siswa.Â
Sebagaimana yang kita tahu, pandemi mengakitbatkan semua bidang terhambat. Perlu adanya gerakan yang bisa membangkitkan keadaan yang sebelumnya. Perpustakaan salah satunya yang menjadi tempat menambah ilmu bagi seseorang. Perpustakaan bukan hanya menjadi tempat mengisi buku-buku di rak yang telah disediakan, tetapi harus menjadikan tempat tersebut yang berguna untuk warga sekolah. Memaksimalkan penggunaan Perpustakaan sebagai tempat belajar siswa salah satu program yang dilakukan oleh Mahasiswa UPI ini untuk memajukan perpustakaan Indonesia. Dengan menghiasi, mengisi, serta melakukan sesuatu untuk menghidupkan perpustakaan adalah langkah yang diambil oleh Mahasiswa UPI. Mari budayakan ke perpustakaan agar mereka bisa belajar dengan sumber yang tersediakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H