Mohon tunggu...
Rizki Bagus
Rizki Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Saya seorang mahasiswa yang memiliki passion dalam mengembangkan skill dan relasi saya, jadi agar dapat bermanfaat bagi saya dan masyarakat. Dimana saya dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan saya bekerja secara teratur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Monitoring dan Terapi untuk Penderita Nyeri pada Rahang

6 Oktober 2023   21:05 Diperbarui: 6 Oktober 2023   21:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi dan Prototipe Alat (Dokpri)

"Dengan adanya sistem monitoring tersebut. pengguna dapat mengetahui klasifikasi keparahan TMD melalui kondisi ototnya. Oleh karena itu, dokter juga dapat menyarankan aktivitas yang harus dihindari serta exercise yang tepat agar kelainan pada otot tidak semakin parah dan mengalami perbaikan kondisi," ujar Salsa.

Pada sistem terapi dilakukan secara spontan dan jangka panjang. Terapi secara spontan dapat memanfaatkan metode TENS dengan output tegangan sebesar 0-50 Volt dan frekuensi sebesar 100 Hz yang terdapat pada faceband TEAMMATE dengan durasi waktu penggunaan 15-25 menit yang akan ditentukan oleh dokter penanggung jawab. Terapi ini bertujuan untuk meredakan rasa nyeri. Terapi jangka panjang menggunakan fitur exercise yang terdapat pada aplikasi TEAMMATE.

"Sebagai upaya meredakan rasa nyeri tersebut, biasanya penderita mengkonsumsi obat-obatan, dalam beberapa kasus dapat dilakukan analgesik invasif. Namun, teknologi saat ini semakin berkembang, analgesik juga dapat dilakukan melalui cara lain seperti TENS yang juga bersifat non invasif," ujar Nurrin.

"Kami mendesain TEAMMATE secara ergonomis sehingga pengguna nyaman ketika memakai alat tersebut. Selain itu, kami membuatnya agar cocok di berbagai ukuran kepala. Ukuran alat ini tidak terlalu besar sehingga dapat digunakan kapanpun dan dimanapun ketika penderita TMD merasa nyeri," ungkap Bagus.

TEAMMATE dapat memberikan informasi terkait riwayat kelainan kontraksi atau relaksasi otot pengunyahan pada penderita TMD dengan adanya sistem monitoring. Selain itu, TEAMMATE dapat membantu dokter mengetahui kondisi otot pengunyahan pasien dan merekomendasikan exercise yang tepat dari hasil pembacaan monitoring sensor elektromiografi dengan dipantau dokter dari jarak jauh secara real time..

"Pengguna dapat menerapkan penggunaan sensor elektromiografi untuk mengetahui aktivitas otot rahangnya. Ketika terjadi aktivitas otot rahang yang abnormal, maka pada aplikasi dokter akan muncul data aktivitas otot tersebut sehingga dapat menyarankan terapi yang harus dilakukan,". ungkap Handal sebagai ketua tim.

Selain itu juga, pada TEAMMATE memiliki fasilitas untuk mengetahui kondisi pasien TMD secara langsung melalui aplikasi, dan dokter penanggung jawab pun dapat memantau secara langsung perkembangan yang terjadi pada pasien. Aplikasi tersebut digunakan untuk melihat hasil pembacaan sensor, penentuan durasi penggunaan TENS, monitoring hasil pembacaan sensor berupa diagnosa kepada pasien yang dapat dilakukan menggunakan fitur chatting pada aplikasi, dan juga terdapat menu exercise sebagai langkah penyembuhan TMD.

"TEAMMATE sangat berpotensi untuk diperjualbelikan. Pengembangan berikutnya, dimensi electrical box TEAMMATE akan diperkecil, menambahkan rangkaian step up pada PCB TEAMMATE, membuatnya lebih ringan untuk meningkatkan kenyamanan pemakaian. Penambahan penerapan Artificial Intelligence pada TEAMMATE membuat teknologi TEAMMATE semakin akurat dan efektif dalam segi pengolahan data untuk informasi kondisi pasien.", ujar Ir. Nurussa'adah, M.T. sebagai pembimbing utama tim PKM KC TEAMMATE.

TEAMMATE menghadirkan suatu inovasi yang menjadi solusi untuk permasalahan TMD,  ditujukan untuk menghambat rasa nyeri sebagai pengganti penggunaan analgesik, dapat dimonitoring secara real time. dan digunakan dimana saja karena terintegrasi melalui aplikasi yang terhubung dengan dokter.

TEAMMATE berpotensi menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan secara luas dalam membantu dokter gigi untuk memberikan saran kepada penderita TMD dalam melakukan aktivitas monitoring sekaligus saran terapi secara berkala dimanapun dan kapanpun secara mandiri, dengan tetap dalam pengawasan dokter penanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun