Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk bisa berproses dan berinteraksi di dunia luar dengan semua masyarakat sekitarnya. Pendidikan juga menjadi salah satu bekal terpenting di masa depan. Pendidikan itu sudah kita kenal sejak zaman sebelum Negara Indonesia merdeka hingga saat ini.Oleh sebab itu, menjadi suatu hal yang sangat wajar apabila dalam pendidikan terdapat perubahan-perubahan terhadap esubsistem pendidikan. Karena untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan suatu bangsa.
Pada zaman sekarang ini sangatlah luas dan banyak untuk mendapatkan sumber pembelajaran. Selain pada buku, sekarang bisa didapat melalui tayangan video, membaca artikel di internet bahkan bisa juga melalui beragam seminar. Oleh karena itu, guru tidak lagi menjadi pengajar melainkan lebih mengarah menjadi fasilitator untuk memotivasi siswa untuk mencari sumber informasi sendiri.Banyak Yang Berpendapat Alat bantu belajar pada pendidikan di zaman dahulu dan sekarang tentulah juga berbeda.
“Dulu masih menggunakan alat belajar yang sederhana salah satunya menggunakan papan tulis hitam, kapur, penggaris kayu. Dan selain itu yang digunakan untuk catatan pelajaran hanya buku tulis”. Berbeda dengan yang sekarang, kini sudah menggunakan spidol, papan tulis putih. Dengan berkembangnya teknologi guru juga terkadang ada yang menggunakan LCD Proyektor sebagai alat bantu proses pembejaran di kelas. Bahkan ada juga siswa di minta untuk membawa laptop dengan tujuan lebih mudah untuk pembelajaran.
Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai gangguan pada psikologis guru dan peserta didik.Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan.Ketidakseimbangan-lembaga pendidikan kita menghadapi situasi pandemi di era disrupsi, harus dibarengi dengan tanggapan-tanggapan terhadap tantangan ini guna membangkitkan momentum pendidikan kita. Hal ini akan membawa kita keluar dari kondisi krisis.
Kita tidak cukup hanya berdamai dengan keadaan saat ini tetapi perlu melakukan-terobosan.dalam menghadapi perubahan yang dramatis dan penuh resiko tersebut. Itu saya kira juga telah termaktub dengan amat nyata dalam tema peringatan hari pendidikan nasional yang diusung tahun ini, yakni “Belajar dari Covid-19”. Pijakan kita adalah menggerakan roda sejarah dunia pendidikan yang di dalamnya ada visi baru tentang realitas, seperti yang pernah diungkapkan Capra, bahwa kita butuh sebuah visi yang memungkinkan munculnya daya yang mampu menstransmisikan dunia kita ke dalam sebuah aliran yang padu, menjadi gerakan positif bagi perubahan sosial.
Dampak lainnya juga dirasakan oleh UMKM indonesia, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu penopang perekonomian indonesia saat ini. Terlihat dari kondisi sebelum mengenal Covid19 UMKM memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap krisis yang dimungkinkan karena UMKM lebih fleksibel menganalisis perubahan pasar(Berdsarkan Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM RI Tahun 2015-2019). Namun setelah covid 19 ini menyebar Analisa saya “ UMKM di Indonesia sangat turun drastis terutama dalam keadaan pemerintah melakukan sistem PPKM yang berkepanjangan”, keadaan tersebut bisa kita lihat sekarang ini banyak orang yang hanya mengharapkan bantuan pemerintah atas kehidupanya.
Bisa kita lihat gambar diatas merupakan keadaan kios-kios pedagang makanan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari tutup karena pembatasan kerumunan dan turunya daya beli masyarakat,atau juga pedagang rumahan yang menjual makanan dengan sistem take away(tidak menerima makan ditempat).Apabila melanggar peraturan yang telah ditetapkan pemerintah tersebut maka akibatnya pelanggar akan didenda bahkan juga perusahaan ditutup dalam jangka panjang,pada sektor UMKM akan mengalami kesulitan menahan dampak akibat wabah Covid-19,UMKM dinilai sebagai sektor yang paling rentan terhadap krisis ekonomi karena usaha ini sangat bergantung pada perputaran uang hasil penjualan barang dagangan.Oleh karena itu pembinaan dan bantuan untuk para UMKM dimasa pandemi ini sangat diperlu dilakukan pihak pemerintah.Semakin lama kebijakan PPKM maka nasib usaha semakin tidak pasti,bahkan yang masih bertahan memperjuangkan barang daganganya pun perlahan-lahan akan menyusut dan bahkan menutup usahanya karena tidak adanya pemasukkan.
“Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik,” tutur Nizam. Kondisi pandemi Covid-19 juga memaksa para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penyesuaian ini diwujudkan melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM), dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya.
Selain itu Seluruh perusahaan pada masa pandemi Covid-19. Perubahan dibuktikan melalui sistem kerja. Karyawan tidak diperkenankan bekerja dan berkumpul pada satu ruangan kantor (Mustajab et al., 2020). Faktor utama pemberlakuan work from home dibenarkan oleh lima narasumber peneliti dari tujuh narasumber. Lima narasumber memiliki perbedaan devisi, antara lain: satu manajemen general affair, satu manajemen workshop, satu technical publication, dan dua karyawan workshop. Pemberlakuan kerja dari rumah (work from home) merupakan salah satu bentuk mendukung program pemerintah. Perusahaan mendapatkan surat perintah dari kementrian badan usaha milik negara.
Joko Widodo memberikan himbauan kepada seluruh perusahaan agar sistem kerja melalui konsep work from home. Penerapan work from home diberlakukan dengan tujuan agar penanganan Covid-19 dapat maksimal. Presiden Indonesia menjelaskan, bahwa masyarakat Indonesia harus melakukan gotong royong dan saling tolong menolong pada masa pandemi Covid-19. Sikap gotong royong dan saling tolong menolong dapat memberikan perubahan baik bagi kepentingan bersama (Fajar & Lutfi, 2018). Narasumber perusahaan BUMN daerah Juanda Sidoarjo membenarkan adanya konsep kerja gotong royong. Jika salah satu devisi mengalami kekurangan tenaga kerja karena karyawan sedang work from home, maka devisi lain berpartisipasi dalam proses penyelesaian kerja. Penerapan work from home menciptakan konsep sistem kerja secara merangkap.
Dalam bisnis, sumber daya manusia adalahsumber daya yang paling penting dan paling dibutuhkan karena orang-orang ini akan memainkan peran penting dalam operasi operasional perusahaan. Karena tidak mungkin bergerak dan mencapai apa yang diinginkan tanpa unsur manusia dalam bisnis, manusia sebagai sumber daya sangat esensial dalam organisasi. Sebagai bagian dari proses manajemen, sumber daya manusia berkontribusi untuk menciptakan hasil berupa barang dan jasa guna mencapai tujuan organisasi. Pemerintah dan lembaga komersial membutuhkan personel yang memiliki kompetensi, pengetahuan dan keahlian untuk melaksanakan tugas yang diberikan.