Kudus (29/01) -- Lingkungan Desa Loram Kulon rt 02 rw 02 yang bertempat di Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dibuat khawatir dengan adanya peningkatan kasus demam berdarah di desa tersebut. Jumlah kasus meningkat diketahui karena saat ini memasuki musim penghujan sehingga menimbulkan banyak genangan. Genangan merupakan salah satu tempat yang digunakan nyamuk untuk berkembang biak.
Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan bahwa angka kasus demam berdarah di Desa Loram Kulon meningkat. Meskipun begitu, lingkungan rt 02 rw 02 memiliki jumlah kasus tak sebanyak rt-rt yang lain. Kendati demikian, tetap dibutuhkan upaya-upaya yang dapat mencegah terjadinya peningkatan angka kasus demam berdarah.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Undip membuat sebuah program berjudul "Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pelatihan  Pengolahan Sampah Plastik". Program tersebut terdiri dari pencerdasan dan praktek secara langsung tentang bagaimana menciptakan nilai guna sampah-sampah yang sebelumnya hanya dibuang dan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan pengolahan sampah botol plastic menjadi pot bunga.
Alat :
- Gunting
- Sekop
Bahan :
- Bibit/Benih/Tanaman
- Pupuk
- Tanah
- Botol Plastik Bekas
Proses pembuatan pot bunga dimulai dari membuat lubang pada dasar botol, kemudian membuat lubang di seberang lubang pada dasar tadi. Setelah itu dapat dimasukkan bahan-bahan mulai dari pupuk, tanah, dan terakhir benih/ninit/tanaman ke dalam pot yang sudah jadi. Proses yang sederhana tapi memiliki banyak manfaat serta efektif untuk dilakukan di mana saja.
Dengan adanya program tersebut, diharapkan masyarakat dapat bergerak secara aktif untuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan tempat tinggal dari adanya sampah plastik. Tempat tinggal yang nyaman dan bersih dapat mencegah terjadinya penyakit. Bukan hanya demam berdarah namun banyak lainnya.
Salam Sehat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI