Selain lingkungan keluarga, lingkungan sosial juga memiliki pengaruh signifikan terhadap pendidikan anak. Beberapa faktor sosial yang dapat mempengaruhi kesulitan pendidikan anak antara lain:
1. Kualitas Sekolah:
  Kualitas sekolah, termasuk infrastruktur, kurikulum, dan kualitas pengajaran, sangat menentukan pengalaman belajar anak. Sekolah yang tidak memadai seringkali tidak mampu memberikan pendidikan yang berkualitas, yang berakibat pada kesulitan belajar bagi siswa.
2. Teman Sebaya:
  Lingkungan teman sebaya juga memiliki dampak besar. Anak-anak cenderung dipengaruhi oleh perilaku dan sikap teman-temannya. Teman sebaya yang mendukung dan memiliki semangat belajar yang tinggi dapat memberikan pengaruh positif, sementara teman yang kurang mendukung dapat menjadi faktor penghambat.
3. Masyarakat dan Budaya:
  Nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat serta budaya setempat juga mempengaruhi sikap anak terhadap pendidikan. Masyarakat yang menghargai pendidikan cenderung menciptakan iklim yang mendorong anak untuk belajar dan mencapai prestasi akademis yang tinggi. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung pendidikan dapat mengurangi motivasi anak untuk belajar.
Strategi Mengatasi Kesulitan Pendidikan Anak
Untuk mengatasi kesulitan pendidikan anak yang disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga dan sosial, beberapa strategi dapat diterapkan, antara lain:
1. Peningkatan Pendidikan Orang Tua:
  Mengadakan program pendidikan untuk orang tua agar mereka lebih memahami cara mendukung pendidikan anak.
2. Dukungan Ekonomi:
  Memberikan bantuan ekonomi kepada keluarga yang membutuhkan agar anak-anak mereka dapat memiliki akses ke sumber daya pendidikan yang memadai.
3. Peningkatan Kualitas Sekolah:
  Meningkatkan infrastruktur dan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah agar dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak.
4. Penguatan Komunitas:
  Membentuk komunitas yang mendukung pendidikan dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat setempat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi belajar anak.
Kesimpulan