Mohon tunggu...
Rizki Ararhman
Rizki Ararhman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah seorang mahasiswa aktif di kampus UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Fakultas Ekonomi Jurusan Perbangkan Syari’ah

‘’ Beri aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akar-akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia’’ (Ir. Soekarno) Mahasiswa adalah adalah mereka para pemuda pemudi mereka juga agen perubahan; melalui pengetahuan dan aksi, mereka membentuk masa depan bangsa. Kepemimpinan dimulai dengan keberanian untuk bermimpi dan berani mengambil tindakan, bersama kita maju, bersama kita bisa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehadiran HAM di NKRI

25 November 2024   23:06 Diperbarui: 25 November 2024   23:29 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hak Asasi Manusia (HAM) itu adalah hak dasar yang dimiliki setiap orang sejak lahir. Itu berarti, setiap individu berhak untuk dihormati dan dilindungi, apapun latar belakangnya. Tapi, sayangnya, di Indonesia, meski banyak usaha yang udah dilakukan buat menegakkan HAM, masih ada aja masalah yang bikin perlindungan HAM nggak berjalan dengan mulus. Beberapa faktor kayak masalah hukum, politik, sosial, dan budaya sering banget jadi penghalang.
Nah, di artikel ini kita bakal ngobrolin gimana sih Indonesia berusaha menegakkan HAM, apa aja sih tantangannya, dan apa langkah-langkah yang bisa diambil buat bikin perlindungan HAM lebih oke lagi di masa depan.
 
Upaya Penegakan HAM di Indonesia
 
1. Pembentukan Komnas HAM
Salah satu langkah pertama yang diambil buat menegakkan HAM di Indonesia adalah pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada tahun 1993. Komnas HAM ini tugasnya gede banget, lho! Mereka bertanggung jawab buat mengawasi dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia, serta memberikan rekomendasi ke pemerintah soal kebijakan yang harus diambil buat melindungi HAM.
Komnas HAM juga bisa menerima pengaduan dari masyarakat yang merasa hak-haknya dilanggar, dan mereka juga punya kewenangan buat menyelidiki kasus pelanggaran HAM. Meski begitu, Komnas HAM nggak lepas dari masalah, salah satunya soal dana dan tenaga kerja yang terbatas, jadi nggak jarang mereka kesulitan buat menyelesaikan semua kasus yang masuk.
 
2. Pembentukan Pengadilan HAM
Buat menangani pelanggaran HAM berat, Indonesia juga udah punya Pengadilan HAM yang dibentuk lewat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000. Pengadilan ini seharusnya bisa memberikan keadilan bagi korban dan memastikan para pelaku pelanggaran bisa dimintai pertanggungjawaban. Tapi, masalahnya, sering banget pengadilan ini terhambat sama masalah politik dan kurangnya dukungan. Bahkan, banyak orang yang merasa pelanggaran HAM yang melibatkan aparat negara nggak pernah tuntas dan nggak ada hukuman tegasnya.
 
3. Instrumen Hukum dan Kebijakan Perlindungan HAM
Selain lembaga seperti Komnas HAM dan Pengadilan HAM, Indonesia juga punya beberapa undang-undang yang mendukung perlindungan HAM, seperti Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Selain itu, Indonesia juga udah meratifikasi beberapa konvensi internasional, kayak Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.
Sayangnya, meski ada undang-undang yang jelas, implementasinya seringkali nggak konsisten. Kadang-kadang ada kebijakan yang cuma di atas kertas, tapi nggak didukung dengan pengawasan yang serius, jadi pelanggaran HAM masih tetap terjadi.
 
Tantangan dalam Penegakan HAM di Indonesia
 
1. Budaya Impunitas
Salah satu masalah besar dalam penegakan HAM di Indonesia adalah budaya impunitas. Jadi, impunitas itu adalah kondisi di mana pelaku pelanggaran HAM, terutama yang melibatkan aparat negara, nggak dihukum atau dipertanggungjawabkan dengan serius. Ini bikin banyak orang berpikir bahwa pelanggaran HAM itu bisa dilakukan tanpa ada konsekuensi. Kalau kondisi ini terus berlanjut, penegakan hukum dan perlindungan HAM nggak akan bisa berjalan dengan baik.
 
2. Kesadaran Masyarakat yang Masih Kurang
Masalah lainnya adalah banyak orang yang belum sadar sepenuhnya tentang hak-hak asasi mereka. Banyak yang nggak ngerti apa itu HAM, dan gimana cara melapor kalau hak mereka dilanggar. Kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang HAM jadi salah satu alasan kenapa masyarakat nggak cukup peka dalam melindungi hak-hak mereka sendiri. Ini jelas jadi masalah besar, karena kalau masyarakat nggak tahu cara melindungi hak mereka, ya siapa yang mau melindungi?
 
3. Keterbatasan Sumber Daya
Lembaga yang menangani masalah HAM, kayak Komnas HAM dan lembaga penegak hukum lainnya, sering kekurangan sumber daya, baik itu dana maupun tenaga kerja. Ini membuat mereka kesulitan dalam menangani banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi. Selain itu, koordinasi yang kurang antar lembaga penegak hukum juga sering jadi hambatan dalam proses penyelesaian kasus.
 
Langkah-Langkah yang Bisa Diambil untuk Meningkatkan Penegakan HAM
 
1. Meningkatkan Kapasitas Lembaga Penegak Hukum
Penting banget buat ningkatin kapasitas lembaga-lembaga yang menangani masalah hukum, kayak polisi, jaksa, dan pengadilan. Mereka harus lebih paham tentang pentingnya HAM dan gimana cara melindunginya dalam setiap proses hukum. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada aparat penegak hukum tentang HAM, supaya mereka nggak cuma ngerti hukum, tapi juga punya empati terhadap korban pelanggaran.
 
2. Edukasi dan Kampanye Kesadaran Masyarakat
Masyarakat juga harus dilibatkan dalam upaya penegakan HAM. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pendidikan tentang HAM di sekolah-sekolah dan juga mengadakan kampanye sosial buat ngasih tahu masyarakat tentang hak-hak mereka. Kalau masyarakat lebih sadar dan paham tentang HAM, mereka bisa lebih aktif dalam melaporkan pelanggaran dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil.
 
3. Perkuat Kerjasama Internasional
Indonesia juga perlu lebih memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional dalam hal perlindungan HAM. Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain yang lebih sukses dalam menegakkan HAM, serta mendapatkan dukungan teknis dan finansial buat memperbaiki sistem perlindungan HAM di Indonesia.
 
Kesimpulan
Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia memang masih menghadapi banyak tantangan, tapi bukan berarti nggak ada jalan keluarnya. Dengan pembentukan lembaga-lembaga kayak Komnas HAM dan Pengadilan HAM, serta adanya undang-undang yang mendukung, seharusnya Indonesia bisa melindungi HAM dengan lebih serius. Sayangnya, budaya impunitas, kurangnya kesadaran masyarakat, dan keterbatasan sumber daya masih jadi hambatan utama.
Tapi, kalau kita semua (pemerintah, masyarakat, dan lembaga penegak hukum) kompak dan serius dalam meningkatkan perlindungan HAM, Indonesia bisa jadi negara yang lebih adil dan menghormati hak asasi manusia. Gimana pun, hak asasi manusia itu adalah hak kita semua, dan kita semua punya tanggung jawab buat melindunginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun