Mohon tunggu...
Rizki Ararhman
Rizki Ararhman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah seorang mahasiswa aktif di kampus UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Fakultas Ekonomi Jurusan Perbangkan Syari’ah

‘’ Beri aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akar-akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia’’ (Ir. Soekarno) Mahasiswa adalah adalah mereka para pemuda pemudi mereka juga agen perubahan; melalui pengetahuan dan aksi, mereka membentuk masa depan bangsa. Kepemimpinan dimulai dengan keberanian untuk bermimpi dan berani mengambil tindakan, bersama kita maju, bersama kita bisa!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jerit tawa tangis mereka yang digantung oleh ekonomi

30 September 2024   11:26 Diperbarui: 30 September 2024   11:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan serta bulan berganti tahun. Itulah siklus waktu yang ada di dunia ini yang di mana kita adalah penghuni dari waktu tersebut. manusia terus berkembang biak terus tumbuh dan terus berkembang sesuai dengan keadaan serta kemampuan manusia tersebut untuk bertahan hidup. Di dalam bertahan hidup setiap manusia memiliki peran serta rezeki yang berbeda-beda. Hidup bagaikan roda yang berputar dibagi atas tetapi di satu bulan kita bisa saja di bawah. Tidak ada yang tau apa yang akan kita dapatkan di masa depan nanti dan apa yang akan kita jalani kemudian hari. Tentunya rintangan dan tantangan itu pasti ada di setiap yang namanya bertahan hidup melewati untaian waktu demi waktu. Banyak sekali rintangan serta tantangan yang dihadapi setiap manusia sesuai dengan

kriteria dari diri mereka masing-masing. Pada saat sekarang ini salah satu rintangan serta tantangan manusia dari jaman dahulu sampai dengan sampai saat sekarang ini yang masih belum dapat terselesaikan itu adalah tentang kemiskinan.

Siapa yang tidak tau apa itu arti kemiskinan terutamanya kita sebagai generasi Z yaitu Kemiskinan adalah kondisi di mana individu atau kelompok tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Di era Gen Z, kemiskinan bukan hanya soal kurangnya uang, tetapi juga akses terhadap pendidikan dan teknologi. Masyarakat sering melihat kemiskinan sebagai masalah struktural yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan politik. Gen Z cenderung lebih peka terhadap isu ini, berusaha mencari solusi inovatif melalui media sosial dan teknologi. Mereka berfokus pada keberlanjutan dan keadilan sosial, percaya bahwa kolaborasi dan kesadaran kolektif dapat membantu mengatasi tantangan ini. Dalam pandangan mereka, mengatasi kemiskinan memerlukan upaya bersama untuk menciptakan peluang yang lebih baik bagi semua.

Banyak sekali masyarakat yang menangis akan apa yang mereka terima keterbatasan akan kuat ekonomi menjadi salah satu dampak yang dirasakan oleh masyarakat betapa pedihnya kehidupan ini. Banyak sekali masyarakat yang tidak dapat mampu mengolah mindset atau pola pikir mereka dalam menanggulangi hal tersebut. Jumlah Prevalensi kasus kemiskinan di Indonesia tiap tahunnya selalu bertambah mulai dari tahun tahun sebelumnya. namun pada saat pandemi COVID 19 pada tahun 2020 jumlah kasus kemiskinan di negara republik Indonesia sangat tinggi melesat, terdapat 26,42 juta orang menjadi bagian dari kasus kemiskinan di negara Indonesia yang Jikalau di persen kan dari seluruh masyarakat Indonesia angka tersebut mencapai pada angka 9,78%. Dan pada tahun Maret 2021 jumlah kasus mulai semakin meningkat kembali yakni berjumlah27,40 juta orang yang terkena kasus kemiskinan yang Jikalau di persen kan mencapai angka 10,14%. Setelah dari periode tersebut jumlah kasus kemiskinan di negara Indonesia semakin terus ada hingga pada saat sekarang ini pada tahun 2024 telah mencapai angka 22,25 juta orang yang terkena kasus kemiskinan atau setara dengan 9,03% Dari seluruh isi penduduk di negara Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus kemiskinan di negara Indonesia tentunya kita harus semakin mampu memahami apa makna dari yang namanya sistem ekonomi kerakyatan, terutama nya kita sebagai seorang mahasiswa ataupun calon pemimpin di masa depan nanti kita harus dapat menanggulangi berbagai macam rintangan juga tantangan yang harus ataupun yang akan kita hadapi di masa depan nanti. Dan adapun sistem ekonomi kerakyatan itu sendiri adalah pendekatan yang menekankan pemberdayaan rakyat dalam pengelolaan sumber daya ekonomi. Di era sekarang, di mana kesenjangan sosial semakin mencolok, sistem ini muncul sebagai solusi yang relevan. Tapi, apa sebenarnya yang membuat sistem ini unik?

Pertama, sistem ekonomi kerakyatan berfokus pada partisipasi masyarakat. Alih-alih bergantung pada kapitalisme yang dikuasai segelintir orang, pendekatan ini mendorong rakyat untuk terlibat aktif. Contohnya, koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) jadi pilar penting. Melalui koperasi, anggota bisa mendapatkan akses yang lebih baik terhadap modal dan pasar, sehingga meningkatkan kesejahteraan bersama.

Selanjutnya, sistem ini menekankan pada keadilan dan distribusi yang merata. Dalam konteks ekonomi, sering kali kita lihat kekayaan terakumulasi di tangan segelintir individu. Di sinilah pentingnya kebijakan yang mendukung redistribusi aset, seperti pajak progresif dan subsidi bagi sektor-sektor yang membutuhkan. Dengan cara ini, kita bisa menciptakan ekonomi yang lebih inklusif.

Inovasi juga menjadi kunci dalam sistem ekonomi kerakyatan. Generasi muda saat ini lebih kreatif dan berani mencoba hal baru. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti platform digital, mereka bisa memasarkan produk lokal secara luas. Misalnya, penjual makanan rumahan bisa menjangkau pasar yang lebih besar melalui aplikasi. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat identitas lokal.

Namun, tantangan tetap ada. Masih banyak masyarakat yang terjebak dalam pola pikir lama yang bergantung pada bantuan pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan dan pelatihan yang relevan sangat penting. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kewirausahaan dan manajemen, masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengelola ekonomi mereka.

Keterlibatan pemerintah juga menjadi faktor krusial. Peraturan yang mendukung perkembangan UKM dan koperasi perlu diimplementasikan. Ini termasuk akses ke modal yang lebih mudah, insentif pajak, dan perlindungan hukum bagi pelaku usaha kecil. Ketika pemerintah berkomitmen untuk mendukung sistem ini, maka potensi ekonomi kerakyatan bisa terwujud secara optimal.

Di tengah tantangan globalisasi dan perubahan iklim, sistem ekonomi kerakyatan menawarkan alternatif yang berkelanjutan. Dengan mendelv sistem ini, kita tidak hanya memikirkan keuntungan ekonomi, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan. Masyarakat yang sejahtera akan menciptakan stabilitas dan ketahanan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun