Pelatihan adalah suatu usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang sedang atau hendak dipikulnya atau juga sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Agar pelatihan menjadi efektif maka didalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaran atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan di rancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
Melalui visi sekolah, yakni "Mewujudkan Lembaga Pendidikan Islam yang Bermutu untuk Menjadikan Generasi Qu'ani, Cerdas, Berprestasi, Berkarakter dan Berwawasan Global", SD Mumtas senantiasa terus berupaya menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, berkualitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan potensi peserta didika secara optimal. Untuk mencapai misi tersebut, peningkatan kompetensi guru menjadi hal penting yang harus terus diupayakan. Selain itu, saat ini pemenuhan fasilitas pembelajaran berbasis teknologi juga terus ditingkatkan, diantaranya dengan tersedianya fasilitas komputer dan jarinan internet yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai sekolah yang baru tumbuh berkembang, SD Mumtas dihadapkan pada beberapa permasalahan, diantaranya adalah kualitas guru dan ketatnya persaingan sekolah dasar (SD) di wilayah kota Malang, baik SD negeri maupun swasta. Sekolah yang mempunyai branding sekolah dengan slogan "Global Quality School".
Dampak adanya pandemic covid-19 ini memberikan pengaruh ke dalam proses pembelajaran. Kontroling pembelajaran model saat ini harus ada sinergitas yang tinggi antara pihak keluarga, sekolah dan masyarakat. Bahaya yang ditimbulkan akibat tindakan cyberbullying bermacam-macam seperti berdampak pada psikologis, psikis, bahkan hukum. Berkenaan dengan hukum, peserta perlu memiliki kesadaran hukum yang dapat ditanamkan sejak dini. Hal ini bertujuan agar ketertiban, kedamaian, ketenteraman, dan keadilan dapat diwujudkan dalam pergaulan antar sesama. Tanpa memiliki kesadaran hukum yang tinggi, tujuan tersebut akan sangat sulit dicapai. Kesadaran hukum perlu ditanamkan sejak dini yang berawal dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga dan sekolah. Penanaman sikap anti korupsi juga penting nilai kejujuran, adil,berani, hidup sederhana, tanggung jawab, kerja keras, hemat dan mandiri. Nilai-nilai ini sebenarnya ada di masyarakat sejak zaman dahulu, dan termuat secara jelas dalam dasar falsafah negara Pancasila Apabila hal ini dapat dilakukan, maka ia pun akan terbiasa menerapkan kesadaran yang telah dimilikinya dalam lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan masyarakat dan bahkan negara. Selain itu kesadaran hukum dapat membentuk karakter dan moralitas siswa.
Penyuluhan kali ini diberikan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan dalam menggunakan Internet yang aman dan ramah anak, Meningkatkan kewaspadaan terhadap situs internet yang memiliki potensi negatif sehingga mampu memilih dan memilah Internet dengan konten negative, Meningkatkan kemampuan untuk menyikapi dan menghadapi informasi negatif di Internet. Menumbuhkan kesadaran dalam diri anak sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. Contohnya adalah melalui peringatan hari kemerdekaan disisi lain memperoleh pemahaman ilmu dan memupuk pemikiran historis dan pemahaman sejarah, mengingat generasi sekarang lebih menyukai hal yang kebarat-baratan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H