Skincare merupakan rangkaian produk dan kegiatan yang digunakan untuk merawat kulit wajah. Saat ini industri skincare sedang diwarnai kontroversi, terutama soal klaim terhadap kandungan dalam produk yang tidak sesuai dengan pemasaran.Â
Baru-baru ini viral tentang Doktif atau Dokter Detektif yang melakukan sidak terhadap per-skincare an. Diketahui Doktif merupakan seorang dokter yang kritis terhadap keamanan kandungan dalam produk kosmetik.Â
Doktif melakukan uji lab terhadap salah satu brand yang viral di kalangan netizen yaitu brand The Originote. Produk-produk yang diuji meliputi Retinol Serum The Originote dan Gluta Bright B3 Serum. Dengan pemasaran yang dilakukan pihak brand dapat menarik banyak perhatian dari masyarakat dan begitu senang akan produk tersebut dikarenakan produk tersebut sangat sering memberikan promo dan harganya yang sangat terjangkau.
Pada awal klaim, produk The Originote Retinol Serum mengandung 3x Vit A Retinol + Niacinamide + Egyptian Lotus. 3x vit A Retinol yang berarti bahwa mengandung 3 jenis macam retinol dan produk Gluta Bright B3 Serum yang klaim kandungannya 10% Niacinamide.
Terbukti pada hasil uji lab okeh Doktif didapatkan bahwa kedua produk tersebut overclaim. Produk Retinol Serum mendapatkan hasil uji lab yang tidak dapat terdeteksi dan produk Gluta Bright B3 Serum mendapatkan hasil uji lab 4,97% yang dimana berkurang 5% dari awal klaim dari packaging produk tersebut. "Jadi maaf untuk produk ini tidak doktif approved ya guys," ucap Doktif.
Salah satu aspek yang paling mengecewakan dalam kasus ini adalah hilangnya kepercayaan konsumen. Skincare merupakan investasi bagi banyak orang, terutama di kalangan pelajar yang berusaha mencari produk berkualitas dengan harga terjangkau. Ketika produk yang mereka percayai ternyata tidak sesuai dengan klaim yang di berikan, ini dapat menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Konsumen mengharapkan transparansi dan kejujuran dari merek, terutama ketika mereka memilih untuk menghabiskan uang mereka pada produk yang dipasarkan sebagai solusi untuk masalah kulit.
Hal ini tentunya membuat para netizen terkejut dan kecewa dengan berita yang muncul, perihal harganya yang cocok untuk kantong pelajar banyak yang menyukai produk tersebut namun nyatanya setelah terungkap kebenarannya banyak yang kecewa akan hal tersebut. Banyak yang berasumsi bahwa produk tersebut tidak memberikan hasil memuaskan setelah menggunakan produk tersebut beberapa kali. Brand tersebut memiliki tanggung jawab untuk klarifikasi terhadap produknya. Overclaim tidak hanya memberikan kerugian pada konsumennya, tetapi juga memberikan reputasi yang jelek terhadap industri skincare.Â
Secara keseluruhan, situasi ini memberikan sebuah pelajaran berharga bagi semua brand skincare. Kejujuran dan akurasi dalam klaim produk sangat penting untuk membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. The Originote harus mempertimbangkan untuk melakukan perbaikan, baik dalam produk mereka maupun dalam cara mereka berkomunikasi dengan konsumen, agar dapat memulihkan reputasi mereka dan kembali mendapatkan kepercayaan publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H