kenapa orang Minangkabau banyak Merantau di negeri orang?
Oleh: Rizki Abdul Aziz
Universitas Andalas
"Dima bumi dipijak, di sinan langik dijunjuang"
"Mungkin kata-kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita", Kata-kata itu memiliki makna, Seseorang harus mampu beradaptasi dengan masyarakat atau tempat di mana ia berada dengan menghargai adat dan budaya tempatan tanpa harus kehilangan jati-dirinya (perantau Minang).Â
Pada saat ini sudah banyak sekali orang Minangkabau yang merantau, entah itu karena untuk pekerjaan, atau pun pendidikan.Â
Diawali dengan kurang nya fasilitas pekerjaan sehingga adanya dukungan orang terdekat seperti keluarga yang mendorong untuk salah satu anggota keluarganya untuk mencari kerja di daerah lain.
Masyarakat Minangkabau berpendapat bahwa dengan merantau seorang laki-laki mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan di kampung halamannya.Â
Kecenderungan laki-laki Minangkabau yang pergi merantau didasarkan oleh tujuan untuk mencari kekayaan, ilmu pengetahuan, dan kemakmuran. Hal inilah yang menjadi pemicu utama laki-laki di Minangkabau memutuskan untuk pergi dari kampung halamannya.
Selain itu,para lelaki di Minangkabau lebih tepat nya di paksa oleh kelurga nya untuk pergi merantau Misalkan jika seorang anak laki laki yang putus sekolah atau yang sudah tamat sekolah namun masih belum bekerja, maka anak laki laki nya itu di paksa oleh pihak keluarga untuk pergi meninggalkan kampung halamannya untuk pergi merantau ke luar daerah Minangkabau Dengan tujuan dan maksud agar anak laki laki nya itu tidak membuat malu keluarga nya di kampungnya di Minangkabau Yang mana orang Minangkabau berpendapat bahwa jika anak laki laki yang menumpang hidup dengan keluarga nya itu sama saja mempermalukan pihak kelurga Karena di Minangkabau terkenal dengan mana anak laki laki adalah punggung keluarga bagi sanak familinya.
Setelah anak laki laki itu sukses di rantau tempat dia mencari nafkah Namun dia masih saja di Bebani oleh pihak keluarga nya untuk tetap selalu bertanggung jawab menafkahi orang tua dan saudara perempuannya. Karena menurut orang Minangkabau yang bertanggung jawab atas saudara perempuan dan orang tua adalah anak laki laki dari keluarga itu.