Mohon tunggu...
Rizkia Nurfarida
Rizkia Nurfarida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan Unpad 2018

Bismillah calon orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pemasaran Keripik Rumpu Laut (Nori)

9 November 2021   09:46 Diperbarui: 9 November 2021   09:49 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JUNIANTO1 DAN RIZKIA NURFARIDA2

  • Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
  • Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD 

Istilah rumput laut (seaweed), sudah banyak dikenal dalam dunia perdagangan. Dalam ilmu pengetahuan rumput laut dikenal dengan sebutan alga. Alga termasuk kedalam tanaman tingkat rendah, karena tidak mempunyai akar, batang, daun dan bunga khusus. Berdasarkan kandungan pigmennya alga dikelompokan menjadi 4 kelas , yaitu Rhodophyceae (alga merah), Phaeophyceae (alga coklat), Chlorophyceae (alga hijau), Cyanophyceae (alga biru -- hijau) (Othmer,1968; Soegiarto dkk., 1978; Aslan, 1998). Pigmen utama rumput laut adalah klorofil, karoten, phycoerithyn dan phycocyanin, disamping pigmen-pigmen lainnya.  Pemanfaatan rumput laut tidak hanya berfungsi sebagai penghasil agar-agar, melainkan dikembangkan juga menjadi asinan, sayur, salad, wakame, kombu, dan nori.

Di Indonesia mulai ramai makanan ringan atau snack yang dibuat dari bahan baku rumputlaut dijadikan olahan nori menyebabkan kebutuhan rumput laut di Indonesia juga semakin tinggi. Nori adalah rumput laut kering, berbentuk lembaran tipis yang bernilai gizi tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan pelengkap untuk membuat sushi, sup, kimbab dan bahkan bisa digunakan sebagai cemilan. Produk nori di Indonesia sudah bukan merupakan barang asing, banyak sekali olahan produk nori dengan berbagai merk yang dijual di supermarket. 

Selama ini nori hanya dihasilkan di Jepang, Korea dan China. Rumput laut jenis Porphyra adalah bahan baku untuk membuat nori. Porphyra tidak terdapat di Indonesia karena rumput laut tersebut hidup dalam iklim subtropis. Jepang melakukan pemanenan Porphyra sebanyak 600 ton per tahun dan 75% dari total panen dijadikan nori. Nori memiliki kadar air yang sangat rendah karena melalui proses pengeringan atau pemanggangan sehingga tekstur yang dihasilkan renyah (Kuda dkk 2004).

Nori adalah lembaran rumput laut yang dikeringkan. Nama nori berasal dari bahasa Jepang, digunakan untuk penyebutan bahan makanan berupa lembaran rumput laut yang dikeringkan. Nori digunakan sebagai hiasan dan penyedap berbagai macam masakan Jepang, lauk sewaktu makan nasi, dan bahan makanan ringan seperti senbei. Inovasi pada nori sangat banyak salah satunya yaitu keripik rumput laut dengan inovasi baru yaitu olahan nori diolah lebih lanjut sehingga menjadi keripik yang memiliki kerenyahan dan ditambahkan dengan berbagai macam varian rasa sehingga rasa yang dihasilkan tidak hanya rasa alami dari rumput laut. Namun, ada juga varian rasa yang ditambahkan seperti balado, pedeas, lada hitam sehingga bisa lebih menarik untuk diperjual belikan dipasaran.

Menurut Giury (2006), nori merupakan salah satu produk olahan rumput laut alami yang dikeringkan dan berasal dari bahan baku rumput laut merah (Rhodophyta). Bahan baku nori adalah rumput laut yang sudah dikeringkan.  Rumput laut merah jenis Porphyra merupakan jenis rumput laut yang dijadikan bahan baku untuk pembuatan nori. 

Lembaran nori berkualitas tinggi umumnya berwarna hitam kehijauan, sedangkan nori berkualitas lebih rendah berwarna hijau hingga hijau muda. Satu lembar norikering memiliki berat 2,5 sampai 3 g (Korringa 1976) atau 3,5 sampai 4 g (FAO2008). Nori digunakan sebagai pembungkus sushi (makisuzhi) dan bola-bola nasi(onigiri) serta makanan khas Jepang lainnya. Selain dapat dikonsumsi langsung sebagai makanan ringan (snack), nori juga digunakan sebagai hiasan dan penyedap berbagai macam masakan. Produk nori diolah lebih lanjut untuk dijadikan keripik rumput laut dimana lembaran nori di goreng sehingga menambah kerenyahannya dan ditambahan aneka varian rasa seperti pedas, balado, lada hitam dan varian rasa lainnya.

Keripik rumput laut (Nori) di identifikasikan kedalam kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Kebutuhan ini disebut sebagai kebutuhan primer seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal.

Menentukan segmentasi pasar sangat penting karena bertujuan untuk menghadapi tingkat persaingan dan memfokuskan usaha yang akan dijalankan sehingga memiliki arah dan tujuan yang terarah. Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya. Strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Analisis strategi pasar harus melihat peluang usaha yang ada sehingga kita dapat menfaatkannya dan bisa menganalisis lebih lanjut. 

Menentukan strategi pasar yang pertama yaitu survey kepada masyarakat terhadap produk yang akan kita jual, kedua harus mentukan target sasaran dan target pasar seperti dijual secara langsung atau melalui e-commerce, setelah semuanya sudah mendapatkan data yang dibutuhkan maka tahap selanjutnya yaitu melakukan analisis untuk mendapatkan hasil sehingga usaha yang akan didirikan layak atau tidak. Tujuan dari pada segmentasi serta riset pasar adalah supaya pengaturan prodak bisa dilakukan dengan baik dan dapat mengetahui adanya peluang pasar. Oleh karena itu, Segmentasi pasar untuk produk keripik rumput laut (Nori) menggunakan Segmentasi demografis sehingga segmentasinya mencangkup lebih luas yaitu target sasarannya bisa dari usia, jenis kelamin ataupun pendidikan. Produk keripik rumput laut memiliki sasaran mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, harganya pun relative terjangkau sehingga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

  • Rival, Keripik rumput laut (Nori) sudah banyak diperjual belikan di pasaran sehingga banyak sekali pesaing yang sudah ada yaitu kurang lebih 20 produk rumput laut yang sudah dijual dipasaran.
  • Substitusi,  keripik rumput laut (Nori) sangat banyak, tidak hanya diolah sebagai keripik namun ada juga yang diolah menjadi sushi, snack, agar-agar rumput laut,, minuman rumput laut. Substitusi kurang lebih 15 produk.

Dasar persaingan pada produk keripik rumput laut (nori) adalah deferensiasi produk yang artinya adanya perbedaan antara produk sejenis. Deferensiasi produk keripik rumput laut (nori) yaitu memberikan cipta rasa yang berbeda dari produk lainnya, seperti menambahkan varian rasa pada keripik rumput laut dan olahan nori pun dilanjutkan ketahap penggorengan sehingga menghasilkan keripik yang renyah. Pelayanan yang kami berikan yang terbaik yaitu denan melayani konsumen secara ramah, baik pelayanan secara langsung maupun secara online dan juga tampilan produk serta varian rasa yang diberikan. Perbedaan tersebut karena untuk menarik perhatian konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun