Tantangan era revolusi industri 4.0 dunia pendidikan wajib memperhatikan perkembangan zaman yang semakin canggih, terlebih pada saat pembelejaran berlangsung, peserta didik tentu juga telah merasakan kemajuan teknologi dalam kesehariannya, hal ini menjadi challenge tersendiri bagi para guru untuk menjawab dan menghadirkan teknologi ke dalam kelasnya, namun tak hanya itu, pembelajaran yang "kekinian" tentu tidak mengesampingkan nilai-nilai kearifan lokal.
Guna menjawab hal tersebut Tim PKM UNMUS yang terdiri dari Rizki Adri Yohanes, M.Pd., selaku ketua dan Hafsemi Rapsanjadi, S.Pd., M.Pd. sebagai anggota serta 5 orang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, melaksanakan pendampingan Sagu Sep (Satu Guru Satu Media Pembelajaran) berbasis programming dengan pendekatan etnografi papua. Dalam Kegiatan ini tim PKM UNMUS melaksanakan pendampingan bagi para guru yang ada di SDN Cenderawasih Spadem yang beralamat di Jalan Garuda Spadem.
"Pendampingan ini dilakukan agar para guru kedepannya mampu dan berdaya dalam memanfaatkan teknologi khususnya bahasa pemrograman yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, dengan dilaksanakannya kegiatan ini guru dapat membuat suasana kelas lebih menarik, pengenalan dan pemanfaatan teknologi kepada peserta didik sangat perlu, apa lagi berbau hal kekinian siswa pasti tertarik", Ujar Suti Guru Kelas 6 SDN Cenderawasih Spadem.
Dalam pendampingan Ini Bapak Hafsemi menjelaskan materi media pembelajaran dan Bapak Rizki menjelaskan tentang Aplikasi Pemrograman (Scratch 3) sebagai media pembelajaran.
Pendampingan ini diikuti 27 orang guru SDN Cenderawasih Spadem, guru-guru menyambut baik kegiatan hal semacam ini untuk dapat dilaksanakan lebih rutin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H