Lokasi : SMK Kesehatan Dewantara Husada
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran Kimia Farmasi melalui Model Pembelajaran yang Inovatif (Problem Based Learning dan Project Based Learning) dan penggunaan media yang menarik
Tanggal : 21 Oktober sampai 5 Desember 2022
SITUASI
Latar belakang masalah dalam praktik pembelajaran ini adalah minat peserta didik yang rendah dalam mengikuti pembelajaran Kimia Farmasi dikarenakan pembelajaran yang berlangsung masih dengan menggunakan satu sumber bacaan, model pembelajaran yang digunakan saat mengajar merupakan model pembelajaran yang didominasi dengan ceramah, sehingga pembelajaran berlangsung masih berpusat kepada guru. Media yang digunakan hanya media buku cetak saja, sehingga menimbulkan rasa bosan peserta didik dalam mengikuti pelajaran Kimia Farmasi apalagi ditambah pelajaran Kimia Farmasi merupakan pelajaran yang bersifat matematis, sehingga banyak peserta didik menganggap Kimia Farmasi sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Hal tersebut juga dapat menurunkan hasil belajar peserta didik.
Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan tersebut diatas, guru harus mampu membuat pembelajaran yang berpusat kepada siswa, sehingga siswa lebih banyak diberikan kegiatan daripada hanya mendengar penjelasan dari guru saja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajran yang inovatif seperti Problem Based learning atau Project Based Learning serta dipadukan dengan penggunaan media yang menarik seperti tayangan video atau media yang bisa langsung dilihat secara nyata oleh peserta didik, sehingga minat dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
TANTANGAN
Untuk dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran Kimia Farmasi dengan menerapkan model pembelajaran inovatif dan penggunaan media yang menarik, tantangan yang ditemukan adalah :
- Pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk membuat pembelajaran yang berpusat kepada siswa
- Pemilihan media yang terbatas, dikarenakan oleh kurang lengkapnya sarana dan prasarana sekolah, misalnya pada saat guru ingin melaksanakan praktikum, alat dan bahan tidak tersedia di sekolah, sehingga peserta didik hanya menerima pengetahuan dalam bentuk teori saja
- Pemikiran siswa yang menganggap bahwa Kimia Farmasi adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami, sehingga kurang berminat ketika belajar Kimia Farmasi