Mohon tunggu...
Rizki Maulana
Rizki Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello There!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peninggalan Sejarah Candi Jago di Malang: Jejak Peradaban Singasari yang Mengagumkan

24 September 2023   23:30 Diperbarui: 24 September 2023   23:56 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Jago Dulu vs Sekarang

Muhammad Irfan Rizki Maulana1 Lili Mutiana Rizky Handayani2, & Febriani3

Candi Jago adalah salah satu candi yang didirikan pada zaman Kerajaan Singasari. Candi ini sendiri terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tepatnya sekitar 22 Km atau 41 Menit (dengan Mobil) dari kota Malang. Dikarenakan letaknya lokasinya yang berada di desa Tumpang, candi ini sering juga disebut Candi Tumpang.

Bentuk dari Candi Jago berupa segi empat yang memiliki panjang 23,71 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 9,97 meter. Di bagian bawah berbentuk teras berundak dengan susunan yang dimana semakin ke atas maka semakin mengecil.

Candi Jago merupakan perpaduan candi dari dua agama, yaitu Budha dan Hindu. Pada bagian bawahnya memiliki corak Budha, sedangkan bagian tengah sampai atasnya memiliki corak Hindu. Hal itu juga yang berpengaruh pada fungsi bangunannya, yakni sebagai tempat penyimpanan abu jenazah dan juga tempat penghormatan  dari Raja Wisnuwardhana sebagai tokoh Budha Amoghapasa.

whatsapp-image-2023-09-15-at-21-42-36-651067be7a39d57dd0557522.jpeg
whatsapp-image-2023-09-15-at-21-42-36-651067be7a39d57dd0557522.jpeg
Candi ini ditemukan di oleh Belanda sekitar tahun 1834 M. dimana saat itu kondisi dari Candi Jago dalam keadaan rusak, dikarenakan akar-akar dari pohon beringin yang tumbuh disekitar candi. Keberadaan dari pohon beringin itu, kemungkinan sengaja ditanam sebagai bentuk perlindungan dari marabahaya dan bencana. Dan pada tahun 1908, candi ini memiliki bentuk sampai sekarang ini. Bagian atas dari candi ini memiliki bentuk yang belum sempurna karena bagian-bagian yang lain belum ditemukan. Banyak ahli arkeolog menyimpulkan bahwa bentuk atap candi ini seperti pagoda atau meru. Pada bagian kaki candi di bagian luar, terukir relief yang memiliki berbagai kisah.

whatsapp-image-2023-09-15-at-21-42-35-6510696d4addee55e40556b2.jpeg
whatsapp-image-2023-09-15-at-21-42-35-6510696d4addee55e40556b2.jpeg
Kami sebagai mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) sangat senang karena telah diajak oleh Ibu Santi Merlinda, S.E., M.E dan kak Lutfi Asnan Qodri, S.E., M.E selaku dosen Modul Nusantara dan Liaison Officer (LO) Modul Nusantara. Kami juga bisa mengenal lebih dalam sejarah dan budaya yang ada disekitar candi. Dari Candi Jago juga kami mendapatkan pengetahuan tentang arsitektur candi Hindu-Budha dan kepercayaan yang pernah ada di wilayah ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun