Mohon tunggu...
rizki agustina
rizki agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Globalisasi terhadap Lingkungan

23 November 2021   21:13 Diperbarui: 23 November 2021   21:19 7420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

globalisasi memberikan banyak dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif tergantung bagaimana masyarakat menyikapinya.

Dampak negatif globalisasi terhadap lingkungan disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang terbilang terbawa arus globalisasi yang membuat masyarakat memiliki sifat hedonisme, individualisme dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menyebabkan penggunaan barang konsumsi yang berlebihan dan menghasilkan banyak limbah sampah yang dibuang ke lingkungan sekitar dan tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan terjadinya bencana alam di lingkungan masyarakat itu sendiri.

Kerusakan lingkungan masih menjadi maslah global, di Indonesia sendiri masih banyak masyarakat yang kurang kesadaran terhadap masalah lingkungan ini. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang kurang memperhatikan keadaan lingkungan tempat tinggal mereka yang rentan dengan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Polusi udara juga sangat berbahaya bagi manusia karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan yang paling fatal dapat menyebabkan kematian karena kurangnya udara segar.

Dikarenakan dampak-dampak yang terjadi sudah semakin parah dan membahayakan bagi masyarakat. Pemerintah dan masyarakat melakukan kerja sama dalam upaya mengurangi dan mencegah kerusakan alam.

Pemerintah sendiri telah memberlakukan program noplastic waste yaitu pemberlakuan kantong plastik berbayar di seluruh pasar ritel  dalam upaya mengurangi penggunaan sampah plastik yang mengharuskan konsumen untuk membeli kantong plastik atau menggantinya dengan tas belanja. Hal ini juga berdampak positif terhadap bidang ekonomi karena dapat menciptakan pasar baru yang membuat produk-produk pengganti kantong plastik.

Selain itu, pemerintah juga memberlakukan kebijakan ganjil genap yang awalnya dibuat untuk mengatasi masalah kemacetan tetapi juga berdampak positif dalam pengurangan polusi udara karena berkurangnya jumlah kendaraan yang turun ke jalan. Kebijakan ini juga dapat meningkatkan pendapatan kendaraan umum, karena bagi masyarakat yang kendaraan pribadinya tidak dapat turun kejalan akan memilih menggunakan kendaraan umum.

Hal- hal tersebut dapat terjadi dan teratasi oleh masyarakat itu sendiri tergantung dengan kesadaran masing-masing. Karena menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab semua masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun