Mentari masih hangat, menyelimut daun yang tadi pagi terguyur embun
Angin bertiup mengaburkan daun yang menempel lemah pada dahan, terbang menghilang
Sedang aku?! Aku berdiri di tapal batas menatap garis yang bahkan aku tak mengerti pangkal dan ujungnya
Masih pada dermaga aku melepas
Kapal-kapal kertas yang meliuk di atas air keruh bergelombang
Semakin jauh, dan menghilang
Mengapung pada batas harap yang kian rapuh diterpa angin di atas pantai yang surut airnya
Masih pada dataran yang aku tak tahu sampai kapan akan memijaknya
Aku memital benang-benang yang kusut dalam satu masa
Pada satu periode yang serasa lama dan tak ada habisnya
Pada satu fase yang mengurung gelap