Aliran Filsafat Pendidikan Parenialisme dan Tokoh-tokoh Pemikirannya

Assalamualaikum
Artikel saya kali ini akan membahas Filsafat Pendidikan Parenialisme dan tokoh-tokoh pemikirannya

A. Pengertian aliran filsafat pendidikan parenialisme

Parenialisme berasal dari kata "parenial" yang berarti abadi atau kekal. Atau parenialisme adalah aliran yang juga dipandang sebagai prinsip yang abadi dan terus mengalir sepanjang sejarah dunia. Aliran ini lahir pada abad ke 20, dimana aliran ini merupakan aliran sebagai reaksi dari progresivisme. Aliran ini menentang pandangan progresivisme yang pemikirannya menekankan pada perubahan dan sesuatu yang baru.

Dalam Pendidikan aliran ini dijadikan sebagai proses menjadikannya ke masa lampau yang dianggap sebagai keadaan ideal.

cara menerapkan aliran perenialisme ialah dengan cara pendidikan memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti, absolut, dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang sebagai kebudayaan ideal tersebut. sangat cocok karena dalam aliran pendidikan perenialisme, dikarenakan Kondisi dunia yang terganggu oleh budaya yang tak menentu, yang berada dalam kebingungan dan kekacauan seperti diungkap di atas, memerlukan usaha serius untuk menyelamatkan manusia dari kondisi yang mencekam dengan mencari dan menemukan orientasi dan tujuan yang jelas, dan ini adalah tugas utama filsafat pendidikan.

Aliran ini juga berkaitan dengan aliran esensialisme
hanya saja perbedaan nya, kalau Aliran esensialisme ialah aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. sedangkan Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang.

B. Tokoh-tokoh Pemikiran Aliran parenialisme

1. Robert Hutchins (1899-1977)
Ia merupakan filsuf pendidikan yang berasal dari Amerika. Ia merupakan juru bicara dalam aliran filsafat parenialisme yang paling artikulatif. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan serta pengembangan daya minatnya. Dan tujuannya harus menggambarkan pendidikan ideal yang mengembangkan daya intelektualnya.

2. Ortimer adler (1902-2001)
Ia seorang penulis yang populer, pendidik dan filsuf dari Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa manusia adalah makhluk rasional yang memiliki kemampuan intelektual serta tampak dalam kapasitasnya sebagai subjek yang aktif dan dapat melakukan tindakan-tindakan seni seperti, membaca mendengar menulis berbicara serta berpikir.

Semoga bermanfaat.....