Yah setelah rehat yang cukup panjang dari dunia tulis-menulis akhirnya hari ini saya kembali mendapat mood untuk menulis lagi, agaknya saya terinspirasi oleh salah satu rekan saya yang sedang mencoba membuat tulisan-tulisan berupa artikel.
Awal saya menjadi mahasiswa saya sangat hobi mengkritisi lewat tulisan, yah meski itu hanya sepaham saya. Saya sempat aktif dalam gerakan, dari mulai diskusi hingga aksi, semua itu saya ikuti karena rasa cinta terhadap tanah air saya, melihat carut marutnya keadaan membuat saya tidak bisa hanya sekedar duduk diam dan menikmati apa yang disajikan para pelakon pemerintahan pada saat itu. Namun akhirnya saya sadar, disini posisi saya sebagai mahasiswa, maha yang berarti tinggi, siswa yang artinya orang yang menerima pendidikan, tidak cukup hanya aksi, kritik dan hujatan yang saya kontribusikan untuk negara ini, dari sana saya beranjak untuk mulai lebih mengaplikasikannya daripada hanya sekedar kritik.
Saya menyadari sudah seharusnya peran mahasiswa menjadi salah satu alat kontrol sosial selain media massa, seperti yang saya lihat bahwa media massa saat ini sudah bukan merupakan media massa yang kita kenal seharusnya. Sudah menjadi fenomena umum kebanyakan media massa dewasa ini lebih bersifat komersil, mencari profit untuk kelangsungan instansinya, dan sebagian lainnya dididik untuk membela kepentingan oknum lain yang telah menjalin simbiosis dengan media massa tersebut untuk mencapai tujuannya, entah apa itu yang jelas sudah banyak media massa yang dimonopoli. No offense.
Di era ini memang sulit untuk mencari mana yang benar, disinilah kita sebagai khalayak dituntut untuk pandai menyikapinya, saya hanya  ingin mengingatkan kepada para penikmat media massa baik cetak maupun elektronik untuk memilah kembali informasi apa yang sudah anda dapat darinya hari ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan skenario apa yang telah disiapkan oleh para 'sutradara'  untuk disajikan kepada khalayak?
