Terima Kasih Adik

Kebebasan yang didapatkan remaja saat ini untuk mengakses internet punya sisi baik maupun buruk. Sisi baiknya, remaja bisa mudah mendapatkan informasi tentang apa saja. Tapi karena saking mudahnya itulah, banyak yang memanfaatkan hal ini untuk bisa mengakses hal-hal yang buruk.

Tentu saja hal itu membuat para orang tua khawatir, termasuk ibuku. Beliau selalu cemas pada adikku yang kini duduk di kelas 11 SMA. Sebenarnya, adikku tidak pernah mencari hal-hal yang aneh-aneh, tapi ibuku takut  ia terbawa pergaulan yang salah dan mulai mencari hal-hal yang buruk di internet. Karena tidak begitu jago dalam hal teknologi, Ibu meminta tolong padaku untuk mengawasinya. Aku pun meminta adikku untuk membuka surelnya di ponselku, dengan dalih 'meminjam sebentar karena surelku penuh'. Ia pun mengizinkan.

Tentu saja aku sesekali mendapatkan notifikasi surel miliknya. Biasanya notifikasi mengenai tugas sekolahnya yang harus diunggah di tautan yang telah disediakan oleh gurunya, atau notifikasi dari salah satu aplikasi belanja daring bahwa barang pesanan adikku sedang diantar ke rumah. Tak pernah aku temukan notifikasi lain, sampai hari ini.

'Tagihan Google Play yang harus dibayar', begitu judulnya. Aku tentu heran, mengingat tak pernah melakukan transaksi apapun di aplikasi itu. Keherananku semakin menjadi ketika melihat notifikasi tersebut masuk ke surel adikku.

Aku lantas segera menghubunginya, bertanya apa maksud surel tersebut. Ia bilang padaku bahwa ia mengunduh permainan simulasi mengendarai pesawat dan berniat mencoba versi berbayarnya. Namun tidak jadi, karena ia pikir pasti tampilannya tidak akan jauh berbeda. Fitur yang disediakan saat ini pun sudah cukup.

Lalu, ia pun bercerita lagi, bahwa sebenarnya ia mencoba mengunduh aplikasi lain yang ia tahu dari salah satu Youtuber favoritnya yang menguasai berbagai bahasa. Namun, ketika dibuka, muncul iklan dengan gambar yang tidak senonoh. Ketakutan akan muncul hal yang lebih buruk dari itu, ia langsung menghapus aplikasi tersebut.

Selesai menghubungi adikku, aku menghela napas lega mendengar penjelasan jujurnya. Adikku masih memanfaatkan internet dengan baik dan menghindari hal-hal buruk yang ada di dalamnya. Terima kasih karena tidak mengkhianati kepercayaan keluarga ya, adik.