Mohon tunggu...
Rizka Venusia
Rizka Venusia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Islamic Studies dan Psikologi

Menyukai dunia sosial dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Baru Pemuda Melalui NGO

29 Januari 2024   19:20 Diperbarui: 30 Januari 2024   14:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi International Volunteer YAE Idn.Mchange 2022)

Pendidikan menjadi salah satu program pengembangan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia. Hal tersebut didasari dengan banyaknya daerah pelosok yang belum mampu mengakses pendidikan yang layak. Bahkan, antara wilayah perkotaan dan pedesaan, standar pendidikan yang dimiliki tiap sekolah masih timpang tindih.

Perekonomian yang semakin sulit juga menjadi salah satu alasan, mengapa banyak kita dapati anak-anak dan remaja yang memilih putus sekolah. Karna itu, masalah pendidikan di Indonesia yang semakin kompleks ini, perlu disadari oleh semua pihak, tidak hanya oleh pemerintah Indonesia selaku pemangku kekuasaan.

Salah satu unsur yang dinilai mampu memberikan kontribusi terhadap permasalahan ini adalah anak-anak muda. Apabila para pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia, berkumpul dalam satu forum untuk membahas segala permasalahan sosial yang tengah dihadapi, kemudian ikut terjun langsung ditengah-tengah masyarakat, tentu hal tersebut akan memberi impact yang baik bagi masa depan Indonesia. Baik dalam menghadapi masalah pendidikan, maupun permasalahan sosial lainnya. Kontribusi pemuda ini harus menjadi perhatian khusus yang harus diwadahi dan difasilitasi.

Pemerintah sejatinya sudah banyak memberikan ladang kontribusi bagi anak-anak muda. Dapat dilihat dari adanya event diskusi nasional secara online yang sengaja diusung oleh Kemendikbud atau Kemenpora. Namun, tidak dapat dipungkiri jangkauan pemerintah pusat belum mampu menjamah daerah-daerah terpencil. Maka dari itu, pemerintah memberi keleluasaan bagi organisasi di luar/non pemerintah untuk ikut bahu-membahu menyelesaikan masalah sosial.

Organisasi non pemerintah atau yang lebih dikenal dengan Non Governmental Organization (NGO) adalah suatu organisasi yang tidak berafiliasi dengan pemerintah. Rata-rata organisasi ini dibentuk secara individu atau kelompok tertentu, guna mencapai tujuan dari visi dan misi mereka. Funding atau keuangan organisasi biasanya didapat dari unit usaha yang mereka bangun dan/atau bantuan hibah dari pihak luar. Meski berdiri sendiri, organisasi non pemerintah juga tetap diharuskan untuk mendaftarkan legalitas organisasi melalui Kemenkumham.

Apabila menelaah lebih lanjut, beberapa anak muda yang tergabung dalam suatu organisasi non pemerintah cenderung merasa lebih nyaman. Mengapa demikian? Karena organisasi yang menaungi mereka mampu bergerak secara bebas, tanpa intervensi pihak manapun. Dengan itu, para pemuda dapat menuangkan konsep dan gagasannya secara keseluruhan.

Kini, banyak kita temui organisasi non pemerintah yang dirintis oleh anak-anak muda, seperti halnya Indonesian Millenial of Change, Studentpedia, KAMI Foundation atau Youth Boundaries. Mereka berlomba-lomba membuat suatu program Pendidikan yang banyak melibatkan peran pemuda dari banyak kalangan. Melalui program tersebut, pemuda mampu menuangkan ide dan gagasannya. Kemudian, dapat diaplikasikan secara langsung ditengah masyarakat.

Diantara program yang tengah diadakan oleh organisasi non pemerintah dan marak diikuti oleh anak-anak muda adalah program volunteering atau pengabdian masyarakat. Baru-baru ini, KAMI Foundation sebagai penyelenggara, tengah mengadakan program volunteering gratis di Raja Ampat. Hal ini tentu mengundang animo besar dari anak-anak muda. Melihat dari rancangan kegiatan yang dibagikan, program volunteer KAMI Foundation akan lebih berfokus pada pendidikan dan kemasyarakatan.

(Dokumentasi Pribadi International Volunteer YAE Idn.Mchange 2022)
(Dokumentasi Pribadi International Volunteer YAE Idn.Mchange 2022)

Fenomena ini, tentu memberikan pengaruh positif bagi dunia pendidikan. Karena, semakin banyak pihak yang mau sadar dan ikut terjun meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Anak muda yang awalnya apatis, kini mulai bersikap kritis terhadap isu-isu pendidikan. Bukan tidak mungkin, bahwa dikemudian hari level pendidikan Indonesia dapat diakui oleh negara Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun