Mohon tunggu...
Rizka Tsaniyatun N.P
Rizka Tsaniyatun N.P Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

mahasiswa cantik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Ilmu Tarekat dalam Tasawuf pada Kehidupan Sehari-hari

9 November 2024   13:29 Diperbarui: 9 November 2024   13:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rizka Tsaniyatun Nafi'ah Pawae (120)

Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir H. Juanda No.95, Ciputat Timur,Kota Tangerang Selatan, Banten, 15412
Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud,LC.M.A.

Abstract

Pengaruh Islam mulai terasa di Indonesia saat tasawuf menjadi pandangan utama dalam dunia Islam. Pemikiran Ibn Al-'Arabi dan Abu Hamid Al-Ghazali berpengaruh pada pengarang Muslim generasi pertama di Indonesia. Secara relatif, tarekat adalah tahap terakhir dari perkembangan tasawuf, tetapi menjelang akhir abad ke-13, ketika Indonesia beralih ke Islam, tarekat sedang mencapai puncak kejayaan. Istilah tarekat (artinya "jalan") merujuk pada sistem latihan meditasi dan amalan (seperti muraqabah, dzikir, wirid, dll) yang terkait dengan sejumlah guru sufi dan organisasi yang terhubung dengan metode sufi ini. Peran tarekat dalam mengembangkan dakwah Islam bisa dilihat dari berbagai cara, seperti melalui pendidikan, kegiatan sosial dan ekonomi, serta peran dalam hal sosial-politik dan militer. Apabila dilihat peranan tarekat dalam panggung kehidupan sosial-historik ini, kompleks dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Keywords: Tarekat, Politik Isalam, Dakwah, Tasawuf.

Pendahuluan

Tarekat berasal dari kata Arab thariqah yang berarti "jalan". Kemudian, mereka menganggapnya sebagai jalan menuju Tuhan, pengetahuan batin, dan tasawuf. Tarekat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang diajarkan oleh para ulama sufi, yang diyakini berasal dari Tuhan dan disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Kata "tarekat" (cara praktis dalam ber-tasawuf) lebih populer dibandingkan dengan tasawuf, terutama di kalangan pengikut biasa yang merupakan kelompok terbesar. Sufi-sufi yang melakukan tarekat menggambarkan dirinya yang sedang mencari Tuhan bagaikan pengembara (salik). Mereka melangkah maju dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tahapan-tahapan itu mereka menyebutnya dengan "mawamat". Jalan yang mereka tempuh disebut jjuga "hariwah". Tarekat atau jalan sufi ini begitu penting sehingga seringkalii ilmu tasawuf disebut juga dengan ilmu suluk.

 Metode

Tarekat tidak membicarakan filsafat tasawuf, tetapi merupakan amalan (tasawuf) atau prakarsanya. Pengamalan tarekat merupakan suatu kepatuhan secara ketat kepada peraturan-peraturan syariat islam dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, baik yang bersifat ritual maupun social, yaitu dengan menjalankan praktik-praktik dan mengerjakan amalan yang bersifat sunah, baik sebelum maupun sesudah shalat wajib, dan mempraktikkan riyadhah. Para kyai menganggap dirinya sebagai ahli tarekat. Tarekat dinamakan mu'tabarah jika memiliki silsilah yang berkesinambungan sampai Rasulullah saw. Silsilah dalam tarekat mirip dengan fungsi sanad dalam hadis, yakni untuk menjaga dan membuktikan keotentikan amaliah tarekat. Dalam sejarah pembentukan tasawuf dan tarekat, terdapat banyak kata yang digunakan untuk merujuk pada tempat belajar dan berlatih dalam hal spiritual. Istilah lain untuk itu adalah "zawiyah", yang dalam arti harfiah berarti "pojok". Penamaan ini terkait dengan awal mula kehidupan tasawuf dalam Islam, yaitu ketika para sahabat tinggal di salah satu sudut Masjid Nabawi di Madinah. Mereka disebut sebagai AhlusShuffah. 

Pembahasan

  •  Asal mula munculnya tarekat dalam Islam berkaitan dengan praktik tasawuf yang dilakukan oleh para sufi. Tasawuf adalah praktik individu yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah. Individu ini percaya bahwa hanya melakukan amalan wajib setiap hari tidak cukup untuk mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa perlu melakukan ibadah tambahan agar bisa semakin dekat dengan Allah, selain dari ibadah wajib. Munculnya tasawuf dalam makna non formal terjadi pada awal abad pertama Hijriah atau sekitar abad ke-8 Masehi. Pada awalnya, beberapa orang sufi fokus pada ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf di awalnya bersifat asketis (zuhd). Ini berarti menjauh dari kehidupan dunia dengan menghindari interaksi dengan masyarakat dan memusatkan diri pada ibadah. Hal ini mungkin karena kebanyakan orang berpikir bahwa kehidupan dunia dapat membuat mereka lupa akan Allah. Oleh karena itu, manusia harus melepaskan diri dari urusan dunia dan tidak terlalu bergantung pada hal-hal duniawi yang hanya sementara. Satu-satunya tempat untuk bergantung adalah kepada Allah Swt. Pertimbangan tarekat dalam Islam sangat penting bagi perkembangan agama tersebut. Ini memberikan banyak manfaat dalam hal kehidupan rohani (dzikir) dan fisik (olah jiwa). Beberapa manfaatnya antara lain: Tazkiyatun nafsi (pensucian jiwa) adalah proses untuk membuat jiwa merasa tenang dan tentram secara terus-menerus. Dan Taqarrub ilallah (Mendekatkan diri pada Allah ) Merupakan salah satu tujuan pokok para ahli tarekat.
  • Tarekat memiliki tujuh komponen utama seperti yang dijelaskan oleh Profesor. Asep Usman Ismail adalah seorang guru besar di bidang tasawuf di UIN Jakarta. Tujuh bagian ini adalah: 

1) Mursyid Secara bahasa berarti 'pebimbinng', 'pemandu', atau 'guru', muursyid adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang penyakit-penyakit hati, serta dapat menyembuhkannya agar menjadi lebih baik. 

2) Murid Istilah murid berasal dari isim fa'il kata arada, yang berarti seorang yang berkehendak atau menginginkan sesuatu.

3) Wirid secara etimologi berarti sesuatu yang terjadi berulang ualng. Dalam tarekat, wirid adalah wirid yang di lakukan secara rutin.

4) Silsilah secara bahasa adalah mata rantai. Dalam tarekat, silsilah adalah rangkaian yang menghubungkan hubungan spiritual antara mursyid satu dengan mursyid sebelumnya hingga mencapai Rasulullah saw.

5) Talqin secar Bahasa bereti nasihat yang menyadarkan. Dalam tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), talqin adalah nasuhat mursyid kepada calon murid. 

6) Baiat secara Bahasa berarti Suatu kesepakatan antara dua orang atau dua pihak. Dalam tarekat, baiat adalah kesepakatan antara murid dan mursyid.

7) Tempat dalam sejarah perkembangan tasawuf dan tarekat, dikenal berbagai istilah yang mengacu kepada tempat pendidikan dan pelatihan rohani. 

8) Adab adalah tata tertib dalam hubungan antara murid dengan gurunya. Menurut Ibnu 'Arabi, seorang murid harus bersikap seperti mayat di tangan orang yang memandikannya ketika berada di hadapan gurunya. 

  • Secara umum tujuan tarekat ialah mempertebal hati pengikut-pengikutnya sedemikian rupa, sehinngga tidak ada yang dirasa indah dan dicintai kecuali keindahan dan kecintaan kepada Allah, dan kecintaan tersebut dapat melupakan dirinya sendiri dan dunia ini seluruhnya. Beberapa pakar teologi merinci tujuan tarekat antara lain: 

A) Pengamalan, tujuan tarekat dari sisi pengamalan berarti mengadakan Latihan (riyadhah) dan berjuang melawan nafsu (mujahadah), membersihkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan diisi dengan sifat-sifat yang terpuji dengan melalui perbaikan budi dalam berbagai segi.

B) Tadzakkur, dari sisi ini tujuan tarekat yaitu untuk mewujudkan rasa ingat kepada Allah dzat Yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segalanya dengan melalui jalan mengamalkan wirid dan dzikir yang di barengi dengan tafakur secara terus menerus. 

C) Mencapai tingkat ma'rifat, saat mencapai tingkat ini, setiap tindakan didasari oleh keikhlasan dan ketaatan kepada Allah, sehingga bisa mengetahui berbagai rahasia di balik cahaya Allah dan RasulNya dengan jelas.  

Kesimpulan

Tariqat adalah mengamalkan syariat, melaksanakan ibadah dengan tekun, dan menjauhi sikap mempermudah ibadah yang seharusnya tidak dibolehkan. Dan tareqat adalah jalur atau metode yang digunakan untuk mencapai keridhaan Allah. Hubungan tasawuf dengan tareqat adalah cara mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf merupakan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tariqat adalah cara atau jalan yang dipilih seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Menurut Harun Nasution, setelah al-Ghazali melegitimasi tasawuf yang sebelumnya dianggap sesat, praktik tasawuf berkembang di dunia Islam melalui tareqat. Tariqat adalah kelompok pengikut sufi yang besar. Mereka berusaha menjaga ajaran tasawuf guru mereka. Tariqat memiliki tempat pusat kegiatan yang disebut ribat, di mana para murid berkumpul untuk mempelajari dan menjaga ajaran tasawuf.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun