Penjelajahan terhadap unsur sejarah perpolitikan di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara yang dimana akan dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu proses perubahan sistem politik umat Islam yang ada di Indonesia.
Menurut Kamus Umum Politik dan Hukum, budaya politik tersendiri ialah sebuah pandangan atau sikap, perasaan atau keyakinan tertentu yang menjadikan dasar atau arahan bagi seseorang pada sebuah pilihan politik.
Yang dimana persoalan ini adalah sebuah proses politik yang didalam nya mengandung cita-cita politik dan berlakunya norma atau aturan dalam masyarakat.
Pada dasarnya salah satu faktor yang memengaruhi budaya politik sendiri adalah agama, menurut Geertz dalam The Interpretatiton of Cultures menyatakan bahwa keterkaitan kebudayaan sebagai sebuah simbol-simbol yang di dalamnya terdapat pola makna atau ide-ide dimana dengan hal itu masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang kehidupan dan dapat segera sadar mengekspresikan melalui simbol-simbol tersebut.
Pastinya dalam budaya politik dapat dipengaruhi oleh faktor seperti kekuasaan, agama, dan tipe kepemimpinan. Dalam masalah ini contoh yang paling melekat Indonesia adalah status sosial santri yang mengacu kepada segolongan muslim jawa yang mengatakan kebaktian serius kepada islam.
Seperti posisi santri yang tidak lepas dari keberadaan seorang kiai, yang menurut Chumaidi Syarief mengatakan bahwa hubungan yang terjalin antara seorang kiai dengan santrinya menggambarkan pola keterkaitan individu autokrat dengan individu abdikrat.
Pada hakikat nya Budaya Politik sendiri sangat erat hubungannya dengan sistem politik yang merupakan orientasi sebuah santri terhadap sistem politik.
Dalam kesimpulannya, bahwa budaya politik yang dimiliki santri merupakan suatu bentuk nilai dan keyakinan politik yang dimiliki oleh santri berupa sikap terhadap sistem politik yang terpengaruhi oleh adanya faktor lingkungan dan sistem yang membentuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI