Mohon tunggu...
Sukmawati Wahyu Rizka Susiyadi
Sukmawati Wahyu Rizka Susiyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Sata Wacana

Saya Sukmawati Wahyu Rizka Susiyadi, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan dinamika komunikasi, media, dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Dengan semangat untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan, saya berfokus pada pengembangan diri melalui riset dan penulisan. Sebagai seorang yang percaya akan kekuatan komunikasi dalam membentuk pemahaman dan solusi terhadap isu-isu sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prilly Latuconsina Perempuan Mandiri dan Pria Mapan di Media Sosial

5 Desember 2024   06:52 Diperbarui: 5 Desember 2024   06:55 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prilly Latuconsina berbicara tentang fenomena perempuan independen dan pria mapan dalam pernyataan viral di media sosial (Sumber: Video Tiktok)

Prilly Latuconsina baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai perempuan independen dan pria mapan yang viral di media sosial. Dalam sebuah video, Prilly Latuconsina menyatakan bahwa di Indonesia terdapat banyak wanita yang mandiri, namun jumlah pria yang mapan sangat sedikit. 

Ia menyatakan, "Banyak cewe independen, tapi cowo mapan dikit. Itu data valid, lho." Pernyataan ini memicu perdebatan di kalangan netizen, dengan banyak yang setuju dan tidak sedikit yang mengkritik. 

Menggali Pandangan Prilly Latuconsina tentang Dinamika Hubungan Modern

Banyak netizen memberikan komentar pro dan kontra terhadap pernyataan Prilly Latuconsina. Beberapa mendukung pandangannya, menganggap fenomena perempuan independen dan pria mapan mencerminkan realitas sosial saat ini. Namun, ada juga yang menganggap pernyataannya sebagai generalisasi berlebihan yang memicu stereotipe negatif. 

Prilly juga menyoroti bahwa banyak pria merasa tidak percaya diri saat menjalin hbungan dengan wanita mandiri, yang sering kali membuat mereka mundur. Hal ini menciptakan tantangan baru dalam harapan sosial antar gender, di mana kemandirian perepmuan kadang dianggap sebagai ancaman bagi maskulinitas laki-laki.

Kesimpulan

Meskipun pernyataan prilly menuai kritik, topik yang diangkatnya membuka diskusi penting tentang peran gender dan harapan sosial di masyarakat modern. Penting untuk menganalisis fenomena ini secara komprehensif dan berdasarkan data yang valid untuk memahami dinamika hubungan antara pria dan wanita di era sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun