Mohon tunggu...
Rizka Shafira Dewi
Rizka Shafira Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akuntansi FEB Universitas Diponegoro

Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Undip Dorong Warga Jatingaleh untuk Menjaga Kesehatan melalui Beberapa Program

10 Agustus 2021   00:15 Diperbarui: 10 Agustus 2021   00:22 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(20 Juli 2021) Penempatan wastafel portable/dokpri

Coronavirus adalah kumpulan virus yang dapat menyerang dan menginfeksi saluran pernapasan. Sejak akhir Desember 2019, penyebaran coronavirus mulai marak di berbagai penjuru dunia dimana kasus pertama terjadi di Wuhan, Cina yang kemudian jenis penyakit baru ini disebut covid-19 (coronavirus disease 2019) . 

Awalnya Indonesia masih tergolong aman dari kasus covid-19, namun pada pertengahan Februari terdekteksi kasus positif yang diawali dari kunjungan salah satu WN Jepang. Sejak ini, tidak lama kemudian kasus positif di Indonesia mulai meningkat.

Dilansir dari peta sebaran covid 19 di Indonesia https://covid19.go.id/peta-sebaran, total kasus positif sudah mencapai 3.63 juta. Jawa tengah sendiri sudah mencapai total 405.112 kasus hingga saat ini. Kasus ini sempat menurun pada bulan februari sampai may tahun 2021 namun kembali melonjak tinggi sekitar bulan Juni dan Juli. Tercatat pada 7 Agustus 2021, kasus positif di Semarang mencapai 30.025 yang dapat dilihat dari laporan Pemerintah Kota Semarang https://siagacorona.semarangkota.go.id/halaman/covid19.

Penyebabnya dapat dimulai dari kurangnya kesadaran menerapkan protokol kesehatan baik pada diri sendiri maupun dari orang-orang di sekitar kita. Protokol kesehatan ini dikenal dengan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas). Apalagi seperti yang kita ketahui, mobilisasi tanpa disertai penekanan protokol kesehatan tentu sangat mempengaruhi kenaikan kasus ini.

Menanggapi kenaikan kasus covid 19, pemerintah menjalankan program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sejak bulan Juli lalu. Namun tentu masih ada saja masyarakat yang tidak mematuhi program PPKM ini. 

Contoh langsung di kelurahan Jatingaleh RT 07, Semarang, masih dapat ditemukan warga yang beraktivitas tanpa menggunakan masker, kurang menjaga jarak, tidak langsung mencuci tangan saat memasuki rumah, bahkan masih dapat kita temui anak-anak kecil sampai remaja awal yang bermain bola di jalanan perumahan tanpa menggunakan masker. Alasannya seringkali karena tidak nyaman memakai masker, atau juga karena masih belum menganggap bahwa coronavirus bisa saja berada di sekitar kita.

Berdasarkan perbincangan dengan Pak Samani selaku ketua RT 07/RW 03 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari Semarang di RT 07 sendiri sudah ditemukan beberapa kasus positif covid 19, bahkan sempat ada warga yang meninggal karenanya.

Berawal dari pengamatan dan perbincangan tersebut Rizka Shafira Dewi beserta rekan KKN Tim II Universitas Diponegoro periode 2021 menjalanlan kegiatan pengabdian tingkat desa di wilayah RW 03, Jatingaleh. Kami berupaya untuk mengurangi dan mencegah penyebaran kasus covid 19 khususnya di RT 07/RW 03 dengan menjalankan beberapa program baik dari inisiatif kelompok maupun program kelurahan.

Kegiatan pertama, kami membuat wastafel atau tempat cuci tangan portable yang terbuat dari ember yang ditempel keran air, tidak lupa juga dilengkapi sabun pencuci tangan dan poster himbauan mencuci tangan. Kemudian wastafel portabel ditempatkan di depan 3 rumah warga RT 07/RW 03 yang dianggap sebagai lokasi strategis. Penempatan memang sengaja dilakukan di rumah warga agar perawatan di hari-hari yang akan datang bisa terjamin.

(05 Agustus 2021) Pembagian covid kit/dokpri
(05 Agustus 2021) Pembagian covid kit/dokpri
Kegiatan kedua, pembuatan covid kit yang terdiri dari beberapa masker medis, hand sanitizer dan vitamin C. Hal ini dilakukan agar warga lebih termotivasi untuk menerapkan prokes 5M dan juga menjaga kesehatan. Pemberian covid kit juga dilakukan agar warga tidak hanya mendapat himbauan untuk menerapkan protokol kesehatan, namun juga mendapat bantuan dalam penerapannya.

Pengantaran makan siang pukul 12.30 WIB dan penertiban penutupan toko pukul 20.00 WIB/dokpri
Pengantaran makan siang pukul 12.30 WIB dan penertiban penutupan toko pukul 20.00 WIB/dokpri
Kegiatan tambahan yaitu berpartisipasi dalam beberapa program yang dibuat kelurahan seperti  pengantaran makan siang pada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri maupun yang membutuhkan dan penertiban penutupan toko pada pukul 20.00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun