Sanggar topeng lintang pandu sekar adalah salah satu dari banyaknya sanggar tari topeng yang ada di Malang. Sanggar yang kami kunjungi ini terletak di Desa Tumpang, Malang, Jawa Timur. Topeng malangan ini sudah ada sejak Kerajaan Kanjuruhan abad ke-8 Masehi. Topeng ini dahulunya digunakan sebagai penutup orang mati. Pembuatannya harus dengan Kayu Cendana, karena dipercaya bisa mengantarkan roh ke maha kuasa.
Tari topeng ini diciptakan oleh seorang Raja yang bertujuan untuk suguhan kepada leluhur. Topeng malangan ini merupakan hal yang sakral, karena pada zaman dahulu hal ini bukanlah untuk hiburan. Tetapi hal ini dilakukan untuk sembahyang atau semedi menggunakan topeng.
Bapak imam merupakan salah satu orang yang masih menjaga kelestarian dari budaya topeng malangan ini. Beliau tidak hanya mengajarkan topeng malangan terhadap orang dewasa saja, tetapi anak-anak dan bahkan lansia berusia 75 tahun mengikuti sanggar beliau. Pada saat kunjungan, bapak imam menjelaskan bahwa ada 250 karakter topeng malangan. Yang paling terkenal adalah Tokoh Panji, tokoh ini sudah terkenal dimancanegara.
Selain tokoh panji, ada tokoh Klana Sewandana yang merupakan tokoh antagonis. Tokoh ini merupakan musuh dari Raden Panji. Kedua Tokoh ini bermusuhan sampai akhirnya tokoh panji yang menang. Meskipun demikian, tidak ada kematian karena peperangan dua tokoh ini.Â
Bapak imam berkata "Sejak jaman semakin maju, barulah tari topeng ini digunakan untuk hiburan. Tetapi dahulu masih hanya bagi para bangsawan saja. Contohnya pada masa majapahit, jauh sebelum ada indonesia. Tetapi sekarang semua orang sudah bisa menikmati tari topeng ini sebagai hiburan".
Sehingga sampai saat ini, sanggar topeng lintang pandu sekar masih terus mengajarkan kesenian ini. Agar kelestarian seni topeng malangan ini tidak punah oleh zaman.Â
Anggota Kelompok :
Rizka Rhamadanti