Mohon tunggu...
rizka rahmawati
rizka rahmawati Mohon Tunggu... lainnya -

seorang yang mulai jatuh cinta ma dunia tulis menulis. semoga akan terus mencintai dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidurpun Bikin Galau

30 November 2012   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anggap saja itu sebuah bonus. Hadiah yang diberikan lewat tidurmu. Sebuah pertemuan unik. Pertemuan yang mungkin kau rindukan, meskipun mungkin kau tak pernah menginginkannya. Tak pernah berharap kau akan bertemu dengannya lagi, bahkan menatap siluet dirinya.

Aku melihat kegalauan itu. Aku melihat kebimbangan itu. Aku melihat wajahmu yang pias. Berkali kali menelaah bunga tidurmu tiap malam. Tiap malam yang mempertemukanmu dengannya. Tiap malam yang terasa panjang. Tiap malam yang meninggalkan sesak saat mentari kembali datang.

Tapi aku juga tau, kau bukanlah seorang gadis remaja yang baru mengenal cinta. Gadis remaja yang terbius cinta yang membuatmu bodoh dan tak rasional.

Aku kadang tertegun melihatmu, tertegun melihat caramu berpikir dan merasa. Tertegun dengan caramu memandang sepotong hatimu yang telah tercabik bahkan hancur.

Aku masih ingat ketika kau datang menemuiku, tersenyum tipis dengan wajah penuh luka. Bukan..bukan wajahmu yang memar. Tapi hatimu yang memar, yang bisa kulihat dari wajahmu. Kau bercerita tentang lukamu, kau menceritakan tentang dia yang pergi mencari kebahagiannya sendiri, tanpa dirimu. Pergi meninggalkan mimpi indah yang kalian rajut. Pergi menyisakan hatimu yang tercabik, hancur berkeping. Aku melihat sakitnya. Aku melihat dari matamu yang memerah. Pipimu yang mulai basah oleh bulir air mata yang mengalir.

Aku hanya terdiam, aku merasakan dadamu yang mulai sesak. Dadamu yang terasa nyeri. Dan tanpa kusadari, bulir air mataku pun ikut membasahi pipiku. Dan kau...kau tersenyum dan mengatakan kau akan baik baik saja. Kau bilang ini skenario yang harus kau jalani, dan kau bilang akan ada pelangi menghiasi langitmu kelak. Dan kau bilang, cinta sejatimu kelak tak akan melakukan ini untukmu. Cinta sejatimu kelak tak akan membuat memar hatimu dan cinta sejatimu kelak akan merangkai berjuta pelangi dalam tiap detik harimu. Kau pun percaya, kekecewaanmu hari ini, akan menjadi kebahagianmu kelak.

Dan kini, setelah kau menemukan seseorang yang akan menciptakan pelangi di tiap harimu, tanpa pernah kau minta, bunga tidurmu membawamu untuk bertemu dengan lelaki yang pernah kau cintai dan kau benci. Aku tau kau tak pernah menginginkannya, tapi siapalah yang bisa menciptakan bahkan menolak bunga dalam tidurmu merangkai sebuah cerita.

Kau bercerita tentang bunga tidurmu, bertemu dengannya yang hanya menatap matanya. Bertemu dengannya yang hanya melihat siluet dirinya. Melihat dirinya yang tersenyum menatapmu. Melihat dirinya yang pelan menggamit jemari tanganmu, berjalan bersama seperti sepasang kekasih meskipun hatimu ragu. Dan berbincang dengannya, sepatah dua patah kata sekedar sapaan. Dan yang terakhir, bunga tidurmu yang membuat kalian benar benar sepasang kekasih. Membuat orang orang tau kalian kembali menjadi sepasang kekasih. Yang terakhir ini yang aku tau membuatmu galau,meskipun sekedar mimpi.

Kulihat wajahmu yang penuh tanda tanya. Penuh tanya kenapa kau harus bertemu lagi dengannya meskipun dalam mimpi. Bertemu lagi dengan orang yang tak pernah lagi kau pikirkan seperti dulu. Dan aku lagi lagi hanya diam. Hanya bisa mendengarmu bercerita tanpa bisa mengatakan apapun. Aku tak pernah bisa mengatakan apa apa ketika kau datang bercerita ataupun melihat wajahmu yang bercerita. Dan kau..selalu bisa menyelesaikannya sendiri. Kau hanya butuh sepasang telinga untuk mendengarmu. Cukup mendengarmu saja.

Kali ini kau tersenyum.. setelah ceritamu terlontar dari bibir tipismu. Tersenyum mengatakan bunga tidur yang membuatmu bimbang itu hanyalah sekedar bunga tidur. Hanya sekedar penggalan cerita dari masa lalumu yang siap untuk kau lepas sebelum esok hari kau mengikat hati selamanya dengan cinta sejatimu.

Cinta sejatimu yang hanya terdiam, cinta sejatimu yang hanya memiliki sepasang telinga untuk mendengarmu, sepasang mata yang mampu membaca hatimu. Cinta sejatimu yang akan memberikan pelangi untukmu dalam diamnya, dalam kebisuanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun