Mohon tunggu...
Rizka salsabila
Rizka salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Raden Wijaya dalam Mendirikan Kerajan Terbesar di Nusantara

13 November 2024   05:34 Diperbarui: 13 November 2024   07:49 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orientasi-

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

*Pengungkapan peristiwa-

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Ketika Raden Wijaya tiba di Kudadu, ia berkata kepada kepala desa, "Tolong lindungi aku dan sahabat-sahabatku dari kejaran musuh. Kami berjanji akan membalas budi baik kalian." Kepala desa Kudadu menjawab, "Kami akan melindungi Tuan dengan sepenuh hati. 

Keamanan Tuan adalah kehormatan bagi kami." Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit.

 Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit. Setelah diterima oleh Jayakatwang untuk membuka hutan Tarik, Raden Wijaya berkata, "Ini adalah awal baru untuk mempersiapkan kebangkitan negeri ini."

*Konflik-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun