Tegal (15/07/2023), Usaha budidaya perikanan mengalami pertumbuhan yang cepat dari tahun ke tahun karena masyarakat semakin sadar akan manfaat mengonsumsi ikan. Di Indonesia, salah satu usaha budidaya ikan yang populer adalah budidaya ikan konsumsi air tawar. Seperti halnya dalam budidaya perikanan lainnya, masalah utama yang dihadapi adalah serangan penyakit. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit yang tepat.
Dari permasalahan diatas, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang mengikuti KKN Tim II Undip 2023 membuat program kerja "Upaya Pencegahan Penyakit Pada Usaha Budidaya Perikanan di Desa Kedungbanteng" yang telah dilaksanakan di lingkungan Desa Kedungbanteng Kabupaten Tegal Pada Tanggal 15 Juli 2023 dengan mengunjungi tempat usaha budidaya perikanan di Desa Kedungbanteng.Â
Program ini dilaksanakan oleh Rizka Rahmadani Nauli, Mahasiswi Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Program Kerja ini dilaksanakan secara mandiri dalam rangka melaksanakan KKN Tim II Undip 2023.
Penyampaian materi dalam upaya pencegahan penyakit pada usaha budidaya perikanan dilakukan karena pembudidaya minimnya informasi mengenai upaya pencegahan penyakit pada usaha budidaya perikanan. Sama seperti usaha budidaya perikanan lainnya, masalah utama dalam budidaya ikan air tawar adalah serangan penyakit pada ikan.
Â
Terdapat dua upaya dalam mencegah ikan dari terserang penyakit, yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh ikan dan mengontrol lingkungan budidaya. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pengamatan terhadap kualitas perairan, termasuk kecerahan, suhu, oksigen, tingkat keasaman (pH), kandungan amonia. Selain itu, perlu juga memperhatikan kondisi cuaca dan aspek biologi ikan.Â
Cara mencegah penyakit pada usaha budidaya perikanan dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan rutin terhadap kesehatan ikan yang telah dibudidayakan secara berkala. Pengecekan ini mencakup pengamatan fisik dan respon terhadap pakan yang diberikan. Ikan yang sehat akan berenang aktif dan menunjukkan respon agresif terhadap pakan. Selain itu, untuk meningkatkan persentase sintasan ikan budidaya, perlu dilakukan pengurangan kepadatan jumlah ikan yang dibudidayakan.
Program kerja monodisiplin upaya pencegahan penyakit pada usaha budidaya perikanan dilakukan dengan cara mengunjungi tempat budidaya ikan dan bertemu dengan pembudidaya. Selama kunjungan tersebut, dilakukan penyampaian materi terkait upaya pencegahan penyakit agar usaha budidaya perikanan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan ikan yang sehat.
Selama penyampaian materi, bapak pembudidaya memberikan respon yang baik dan ada beberapa pembudidaya bertanya "Fungsi dari pengapuran pada kolam budidaya itu apa ya mbak?" ucap bapak pembudidaya, "Fungsi dari pengapuran yaitu untuk menstabilkan pH air kolam agar ikan dapat hidup dan tumbuh dengan baik di kolam tersebut pak" ucap saya kepada bapak pembudidaya.Â
Bapak-Bapak pembudidaya berterima kasih karena sudah diberikan pemahaman mengenai upaya pencegahan penyakit pada usaha budidaya perikanan. "Terima kasih ya mbak atas informasi nya, ini membantu saya yang masih minim informasi tentang cara mencegah penyakit ikan" ucap bapak pembudidaya. Poster yang sudah dibuat, digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian materi kepada bapak-bapak pembudidaya yang nantinya akan dipajang di tempat usaha budidaya. Penyampaian materi kepada bapak pembudidaya dilaksanakan di Desa Kedungbanteng.Â